Gempa di Cianjur
Lagi Meriang Apih Selamatkan Santriwati Pingsan, Tak Lama Pondasi Rumah Tetangga Terangkat Gempa
Kakek Apih bercerita soal detik-detik gempa Cianjur yang menghancurkan rumahnya. Apih mengaku kala itu ia sedang meriang.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Apih bahkan mengaku ia tak bisa tidur dan makan seperti biasa.

Baca juga: Mulyadi Korban Gempa Cianjur: Pasrah Tertimpa Bangunan, Tanggung Jawab Seorang Ayah Buatnya Bertahan
"Saya tidak bisa tidur dan tidak bisa makan. Baju juga belum diganti. Saya bahkan tidak berani masuk rumah, walaupun dekat posko pengungsian," ungkapnya.
Apih mengungsi ke tenda pengungsian dan belum berani kembali ke rumah.
Semua barang-barang perabot rumahnya hancur.
"Saya masih trauma. Tetapi alhamdulilah masih selamat," tambahnya.
Sejak mengungsi pada Senin (21/11/2022), dia mengaku semua barang kebutuhan di Posko Pengungsian tercukupi, baik makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya.
"Di posko pengungsian kita bisa berkumpul bersama sambil menghibur diri dan melakukan wasilah kenapa bisa sampai begini," ujarnya.
Dia berharap ada bantuan pemerintah untuk memperbaiki rumahnya yang rusak sedang.
"Kalau ada bantiam pemerintah, alhamdulilah. Semoga bisa perbaik rumah dan tetap tinggal di sini. Tetapi cucu saya tidak mau lagi tinggal di sini, dia masih trauma," tandas Apih.
Korban Gempa Bertambah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 321 orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Jumlah korban tersebut terhitung hingga Minggu (27/11/2022).
Kepala BNPB Suharyanto menyebut, total jumlah korban tersebut terhitung setelah ditemukannya tiga jenazah pada hari ini.
"Terkait dengan pencarian dan pertolongan korban, hari ini ditemukan tiga jenazah. Berarti dengan ditemukannya tiga ini, sampai hari ini yang meninggal dunia menjadi 321 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers, dikutip dari Youtube BNPB, Minggu sore.
Sementara itu, Suharyanto mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 11 orang hilang.