Pilpres 2024
Tanpa Megawati, Jokowi Isyaratkan Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024 di Depan Ribuan Relawan
Isyarat dukungan Jokowi kepada Ganjar Pranowo itupun diucapkan tanpa kehadiran Megawati Soekarnoputri yang notabene adalah Ketua Umum PDIP.
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Jokowi lagi-lagi berbicara soal sosok capres idamannya untuk Pilpres 2024 mendatang.
Kali ini, Jokowi mengisyaratkan capres pilihannya dengan menyebut ciri-ciori yang cukup jelas, berambut putih.
Sosok berambut putih yang disebut mikirin rakyat itu langsung diasosiasikan dengan Ganjar Pranowo.
Isyarat capres itu diucapkan Jokowi saat berbicara di depan puluhan ribu relawan pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Sabtu (27/11/2022).
Isyarat dukungan Jokowi kepada Ganjar Pranowo itupun diucapkan tanpa kehadiran Megawati Soekarnoputri yang notabene adalah Ketua Umum PDIP.
Baca juga: Ratusan Ribu Relawan Jokowi Kumpul di GBK, Dinas LH DKI: Acara Itu Hasilkan 31 Ton Sampah
Megawati adalah orang yang berhak menentukan capres usungan PDIP, partai tempat Jokowi dan Ganjar bernaung.
Stadion kebanggaan Indonesia berkapasitas 77.193 orang itu dipadatkan relawan Jokowi.
Mereka berkumpul untuk datang ke acara silaturahmi akbar relawan Jokowi bertajuk Nusantatra Bersatu.
Acara tersebut, digelar sebagai salah satu bentuk rasa syukur para relawan atas penyelenggaraan KTT G20 di Bali sekaligus mendengarkan langsung arahan dari Presiden Jokowi untuk menuju Indonesia Emas di 2045.
Isyarat dukungan capres Jokowi disebutkannya dengan mengatakan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyatnya adalah yang rambutnya memutih.

“Ada yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, itu ada. Jadi lihat rambutnya, wah kalau rambutnya putih semuanya, ini mikir rakyat ini,” kata Jokowi.
Selain itu, ia juga menyebut sosok pemimpin yang memikirkan rakyat biasanya memiliki banyak kerutan di wajahnya.
“Pemimpin yang mikiran rakyat itu kelihatan dari mukanya, dari penampilannya itu kelihatan banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat,” ujarnya.
Kedua kriteria fisik ini pun disebutnya sebagai tanda bahwa sosok tersebut kerap turun langsung ke lapangan menyapa masyarakat.
Jokowi pun minta masyarakat waspada terhadap sosok pemimpin berwajah mengkilap tanpa kerutan di wajah.
Menurutnya, itu merupakan tanda bahwa sosok itu hanya senang bekerja di ruang ber-AC tanpa mau turun langsung bertemu masyarakat di bawah.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tak salah pilih memilih pemimpin dalam Pemilihan Umum 2024 mendatang.
“Pilih pemimpin hati-hati, pilih pemimpin yang mengerti apa yang dirasakan oleh rakyat. Pilih nanti di 2024 pemimpin yang mengerti tentang apa yang dirasakan oleh rakyat,” kata Jokowi.
Kata Pengamat
Peneliti politik dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin, menilai pernyataan Jokowi adalah isyarat dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Rambut putih yang disebutkan Jokowi memang sangat identik dengan Gubernur Jawa Tengah itu yang berambut uban.
"Dalam konteks pidato yang menyatakan rambutnya putih semua karena memikirkan rakyat, mengundang banyak tafsir."
"Pidato itu salah satunya adalah sinyal dukungan ke Ganjar," ujar Hanifuddin kepada Kompas.tv, Sabtu (26/11/2022).

Menurut hanifuddin, cara Jokowi memunculkan jagoannya dengan menyebut rambut putih adalah cara khasnya.
"Gaya komunikasi politik Jokowi kental dengan gaya Jawa. Halus memainkan simbol."
"Mengedepankan diksi yang membuat kawan ataupun kompetitor politik merasa tersanjung."
"Menang tanpo ngasorake (menang tanpa berusaha mengalahkan)," beber Hanifuddin.
Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro membaca pernyataan Jokowi juga untuk bermakna tekanan kepada Megawati.
"Untuk PDIP, dukungan Presiden Jokowi ini semakin menekan Ketua Umum PDIP, Megawati untuk segera memutuskan siapa capres pilihannya," kata Agung dalam keterangannya, Sabtu (26/11/2022).
Pasalnya jika Megawati terlalu lama mengumumkan calon presiden maka partai yang dipimpinnya itu berpotensi terpecah.
Sebab nantinya Ganjar akan terlebih dahulu keluar dari partai dan memilih untuk diusung oleh koalisi dari partai lain.
Terlebih kata Agung, magnet elektoral dari Presiden Jokowi untuk pemilu 2024 mendatang masih cukup besar.

"Karena bila terlalu lama bisa jadi partai berlambang banteng ini akan terbelah karena Ganjar maju lewat koalisi lain atas arahan Jokowi, sementara Puan bersama PDIP," kata Agung.
"Jika sudah demikian, target hattrick dalam Pileg dan Pilpres semakin jauh untuk dicapai," sambungnya.
Kendati demikian, kata Agung, kondisi ini juga bisa dimanfaatkan oleh koalisi partai lain untuk segera mengusung calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi.
Salah satu sosok yang diyakini memiliki kans untuk menang dalam pilpres yakni kata Agung, yakni Ganjar Pranowo.
"Artinya jangan sampai memilih capres atau cawapres yang hanya sekedar melengkapi syarat presidential threshold," tukas Agung.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sinyal Dukungan Jokowi Disebut Jadi Tekanan Bagi Megawati Segera Umumkan Capres dari PDIP
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News