Jelang Nataru, Harga Telur Ayam di Pasar Cibubur Naik jadi Rp30 Ribu Per Kilogram

Harga telur ayam di Pasar Cibubur, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur naik menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kios pedagang telur ayam di Pasar Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (30/11/2022). Harga telur ayam di Pasar Cibubur, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur naik menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Harga telur ayam di Pasar Cibubur, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur naik menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Nanda, pedagang telur di Pasar Cibubur mengatakan harga telur ayam yang sebelumnya berkisar Rp27 per kilogram kini melonjak menjadi Rp30 kilogram

"Naiknya berangsur-angsur sudah satu minggu ini. Naik karena dari sananya (distributor), kita enggak tahu pasti juga penyebabnya," kata Nanda di Jakarta Timur, Rabu (30/11/2022).

Akibat kenaikan harga ini banyak pembeli yang mengeluh dan mengurangi jumlah belanja, dari yang biasanya satu kilogram menjadi hanya setengah kilogram.

Omzet pedagang telur ayam di Pasar Cibubur pun ikut berkurang karena banyaknya pembeli yang mengurangi jumlah belanja.

Baca juga: Akses Jembatan Cibubur Sudah Dibuka untuk Warga, Padahal Pengerjaan Belum Beres

"Omzet berpengaruh tapi belum terlalu (turun). Keluhan dari pembeli ya pasti ada, mereka pada ngeluh telur mahal sekarang. Kalau telur puyuh sama bebek enggak naik," ujar Nanda.

Andi, pedagang telur ayam di Pasar Cibubur lainnya juga menuturkan imbas kenaikan harga membuat pembeli mengurangi jumlah belanja.

Kenaikan harga telur ayam di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (19/7/2018), membuat konsumen dan pedagang pusing. Pada satu sisi pedagang harus menaikkan harga telur karena dari penyalur sudah tinggi, sementara pembeli menunda membeli telur dalam jumlah banyak.
Kenaikan harga telur ayam  (TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)

Pasalnya kenaikan harga telur ayam terjadi bersamaan dengan bahan pokok lainnya seperti daging ayam, bawang, sehingga memberatkan daya beli masyarakat.

"Mereka (pembeli) muternya repot. Kan  ada yang buat usaha Warteg, seafood. Jadi mereka mengurangi pembelian yang biasa beli 5 kilogram sekarang 3 kilogram," tutur Andi.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved