Polemik Kampung Susun Bayam, DPRD Minta Heru Budi Evaluasi Jakpro: Kasihan Bentar Lagi Ambruk
Heru Budi Hartono diminta mengevaluasi penugasan yang diberikan kepada BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) soal adanya polemik Kampung Susun Bayam.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
"Besok kami mau ke Balai Kota minta pertolongan sama pihak Pemprov supaya kami bisa dipermudah jalannya (masuk Kampung Susun Bayam) itu aja," ujar salah satu warga bernama Astuti (38) saat ditemui Kompas.com di depan gerbang Kampung Susun Bayam, Selasa (29/11/2022).
"Insya Allah sih kalau enggak ada halangan apa pun pagi kami sudah menuju ke Balai Kota sampai sore," lanjutnya lagi.
Sepengetahuan Astuti, Pemprov sesungguhnya sudah mempersilakan warga untuk segera menempati unit rumah susun (rusun). Hanya saja, sebagian warga belum sepakat dengan tarif yang ditetapkan oleh PT Jakarta Propetindo (Jakpro).
Di kesempatan yang sama, warga lain bernama Maida (43) menyampaikan bahwa tujuan warga ke Balai Kota DKI juga untuk menyesuaikan tarif sewa Kampung Susun Bayam. Sebab, menurut mereka, tarif yang ditetapkan Jakpro tak sesuai dengan kemampuan korban gusuran Jakarta Inetrnational Stadium (JIS) itu.
"Kan tujuannya dibangun rusun ini untuk menyejahterakan Kampung Bayam," kata Maida.
Puluhan warga memilih untuk menginap di depan Kampung Susun Bayam sampai mendapatkan kejelasan terkait kapan bisa menghuni rusun. Mereka membentangkan tenda beratap terpal warna biru dan menutupi pintu masuk kampung susun di samping kawasan JIS tersebut.
Astuti mengatakan, warga tetap bertahan di tenda meskipun hujan deras mengguyur.
"(Semalam) hujan deras sampai banjir dan bocor segala," kata dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News