Terungkap 3 Faktor yang Diduga Jadi Penyebab Ribuan Ikan Tiba-Tiba Naik ke Daratan Kepulauan Seribu
Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Kepulauan Seribu Devi Lidya membeberkan dugaan penyebab ribuan ikan tiba-tiba naik ke daratan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KEPULAUAN SERIBU - Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Kepulauan Seribu Devi Lidya membeberkan dugaan penyebab ribuan ikan tiba-tiba naik ke daratan seperti dalam video viral, Selasa (29/11/2022) kemarin.
Berdasarkan hasil diskusi Sudin KPKP Kepulauan Seribu dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional, terdapat tiga faktor yang diduga kuat menyebabkan ikan-ikan naik ke daratan.
Dugaan pertama ialah terjadinya proses oksigenisasi di lokasi kejadian ribuan ikan naik ke daratan yakni di pesisir Pulau Onrust, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Ribuan ikan tersebut diduga kekurangan oksigen sehingga mereka berpindah ke perairan pesisir yang kadar oksigennya lebih baik.
"Diduga ini proses oksigenisasi atau proses kekurangan oksigen oleh ikan sehingga ikan-ikan tersebut merapat ke pesisir yang kadar oksigennya lebih baik," ucap Devi saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Viral Ribuan Ikan Naik ke Daratan Pulau Onrust, Dinas KPKP Analisa Sampel Air dan Ikan
Proses oksigenisasi ini merupakan pengaruh dari pecahan ombak yang terjadi di pesisir dibanding dengan perairan dalam.
Faktor penyebab yang kedua ialah ledakan alga alias harmful alga blooming.
"Bila karena harmful alga blooming maka ikan jangan dimakan oleh masyarakat. Ini juga bisa karena akibat blooming phytoplankton, bisa harmful juga dan harus dideteksi lebih lanjut dengan pengujian secara laboratorium," paparnya.
Kemudian, yang terakhir, fenomena ribuan ikan tiba-tiba naik ke daratan itu diduga disebabkan terjadinya perubahan suhu yang signifikan akibat curah hujan.
"Atau bisa juga masuknya air tawar dari muara sungai. Hal yang serupa juga terjadi di Pulau G dan N," ucap Devi.

Devi menambahkan, saat ini petugas dari laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta juga sudah mengambil sampel dari pesisir Pulau Onrust.
Petugas mengambil sampel air laut dan ikan-ikan untuk memaksimalkan proses penyelidikan fenomena viral ini.
"Untuk lebih akurat petugas Laboratorium Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta hari ini telah melakukan pengambilan sampel air dan ikan untuk dilakukan pengujian," katanya.