Cerita Pilu Murtani, Lapaknya Terbakar di Kebon Jeruk: Motor Hangus dan Tak Punya Identitas
Cerita miris Murtani yang kehilangan lapak yang dipakai tinggal lenyap terbakar. Kini ia kehilangan sejumlah barang berharganya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Perasaan ngenes menyelimuti diri Murtani, seorang pemulung berusia 55 tahun.
Di antara puing-puing bangunan semi permanen yang terbakar, Murtani berdiri membawa ember berisi air.
Ia masih melihat sekeliling lapaknya yang sudah tinggal abu.
Tangannya memercikan air ke arah asap yang muncul di antara tumpukan sampah.
Raut wajahnya murung, melihat lapak yang dipakai untuk tinggal diamuk si jago merah.
Tak ada barang berharga yang bisa diselamatkan kecuali sehelai pakaian yang dikenakannya.
Murtani bercerita api tiba-tiba muncul dari kabel listrik di dekat lapaknya pada Kamis (1/12/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Lapak di Kebon Jeruk Terbakar, 14 Unit Mobil Damkar dan 70 Personel Dikerahkan Padamkan Api
Seketika api menjalar cepat ke arah lapaknya itu dan mulai berkobar.
Tak ada di pikiran Murtani selain melarikan diri.
"Saya langsung lari mau ambil barang atau nolongin orang enggak keburu. Enggak bisa," katanya saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (1/12/2022) siang.

Wajahnya kusut karena musibah yang dialaminya itu.
Barang-barang berharganya ludes diamuk api.
"Enggak ada yang bisa diselamatkan, KTP, buku tabungan, TV, motor, semua hangus," katanya.