Trauma Peristiwa Tahun Lalu, Tangis Kepanikan Mita Sendirian Selamatkan 2 Anaknya Saat Erupsi Semeru
Mita Rosalia (35) menangis penuh kepanikan saat Gunung Semeru erupsi pada Minggu (4/12/2022). Ia trauma peristiwa setahun lalu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Mita Rosalia (35) menangis penuh kepanikan saat Gunung Semeru erupsi pada Minggu (4/12/2022).
Mita sendirian menyelamatkan dua anaknya yang masih kecil untuk mencari perlindungan.
Ia pun masih merasakan trauma karena pernah mengalami hal serupa tahun lalu saat Gunung Semeru meletus.
Saat kejadian kemarin, Mita tengah terlelap tidur. Apalagi, Mita sedang tidak bersama suaminya pada dini hari kala itu.
"Nangis takut, kabur cari perlindungan,saya hanya mikir nyawa selamat," kata Mita.
Baca juga: Jepang Cabut Status Tsunami Dampak Erupsi Gunung Semeru, Tercatat 8 Kali Gempa Letusan
Mita hanya hanya membawa tas berisi dokumen penting.
Mita kemudian bergegas menggendong anaknya yang masih 3 bulan.
Di tangan kanannya anak pertama Mita yang berusia 10 tahun menggenggam tangannya begitu kuat.

"Panik sekali begitu mendengar kabar erupsi Semeru. Saya kemudian membawa dua anak saya untuk menyelamatkan diri," ujar Mita ketika ditemui di pengungsian Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Mita mengungkapkan ketakutannya saat terjadinya erupsi Gunung Semeru.
"Jelas terdengar bunyi gemuruh ledakan begitu erupsi terjadi," ungkapnya.
Mita merupakan salah satu dari sekian banyak warga yang sempat kehilangan tempat tinggal.

Dulu, Mita tinggal di Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Lantaran rumahnya lenyap, Mita tinggal di Huntara Bumi Damai Semeru, Candipuro.