Penemuan Mayat Satu Keluarga

Dugaan Satu Keluarga di Kalideres Lakukan Ritual Menguat, Polisi Temukan Klenting Mungil

Polisi mengungkap adanya temuan baru dalam kasus kematian empat orang satu keluarga tewas di Kalideres. Benda tersebut diduga digunakan untuk ritual

Kolase TribunJakarta
Selama sekali atau dua kali dalam sebulan keluarga yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat minta dikirim jamu ke rumahnya. Namun, hal itu tak lagi terjadi semenjak Indonesia dilanda pandemi Covid-19. 

TRIBUNJAKARTA.COM  -- Dugaan soal satu keluarga yang tewas di Kalideres kerap melalukan ritual semakin menguat.

Setelah sebelumnya polisi menemukan kemenyan dan buku mantra, kini turut  ditemukan juga sebuah klenting mungil.

Penelusuran TribunJakarta, klenting mungil bentuknya mirip sebuah kendi tapi bentuknya sangat kecil seukuran ibu jari orang dewasa.

Di leher klenting mungil biasanya terikat sebuah benang. Pada dasarnya digunakan sebagai pendulum.

Baca juga: Tunggu Laporan Akhir, Alasan Polisi Ekspos Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jumat Pekan Ini

Klenting mungil kerap dipakai dalam ritual dan dianggap mempunyai kekuatan di antaranya untuk mempengaruhi untuk lawan jenis, pengasihan atau penarik sukma.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan benda tersebut diduga digunakan oleh korban meninggal untuk melakukan ritual.

"Dari TKP terakhir, kami temukan ada namanya buli-buli ataupun klentingan. Ini salah satu dugaan kita dari tim psikologi forensik merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual," ujarnya, kepada wartawan, Senin (5/12/2022) malam.

Ilustrasi klenting mungil
Ilustrasi klenting mungil (Tokopedia)

Baca juga: Tunggu Laporan Akhir, Alasan Polisi Ekspos Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jumat Pekan Ini

Kendati demikian, eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu belum mau membuka secara gamblang terkait temuan tersebut.

Adapun hal itu nantinya akan disampaikan dalam hasil akhir penyelidikan kasus kematian satu keluarga pada Jumat (9/12/2022) pekan ini.

"Buli-buli silakan cari sendiri apa itu, ataupun klentingan, tapi tidak ada kaitannya dengan tugas kami," kata dia.

"Tugas kami hanya menentukan ada pidana atau tidak. Secara psikologis perilaku dan sebagainya akan dijelaskan oleh psikologi forensik," kata Hengki.

Baca juga: Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Terkuak, Polisi Jawab Kemungkinan Jadi Korban Kejahatan

Kombes Hengki Haryadi mengatakan, akan mengungkap penyebab kematian empat orang satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (9/12/2022) pekan ini.

Hal itu dilakukan usai penyidik bersama tim gabungan ahli kedokteran forensik hingga laboratorium forensik telah mengetahui penyebab kematian satu keluarga tersebut.

"Tim penyidik dan tim ahli bersepakat bahwa rilis akan dilaksanakan pada Jumat sore di ruang rilis Ditreskrimum Polda Metro Jaya," ujar Hengki, Senin (5/12/2022).

Ia menuturkan, penyebab kematian diungkap pada Jumat pekan ini sembari menunggu penyusunan laporan akhir dari para ahli.

"Sambil menunggu penyusunan laporan akhir dari kedokteran forensik, khususnya patologi anatomi dan pemeriksaan dari ahli sosiologi agama," kata eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.

 

Temuan buku mantra

Fakta terkait kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, diungkap kepolisian.

Fakta tersebut yakni temuan buku lintas agama, mantra hingga kemenyan di rumah korban, yang diduga kuat terkait ritual tertentu yang dilakukan korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, barang-barang tersebut cenderung mengarah kepada almarhum Budiyanto yang memiliki kepercayaan terhadap aktivitas ritual tertentu.

"Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra, dan kemenyan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).

Selain temuan barang bukti tersebut, dugaan korban Budiyanto diduga kerap menjalani ritual karena meyakini kepercayaan tertentu diperkuat dengan keterangan saksi.

"Hal ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," ujar Hengki.

Diberitakan, warga digegerkan dengan temuan empat anggota keluarga yang tewas dengan kondisi mengering di komplek Citra Garden Satu Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis sore, 10 November 2022.

Keempatnya yaitu, suami istri Rudyanto Gunawan (71) dan Margaretha Gunawan (68); anak mereka, Dian Febbyana (42); dan adik ipar Rudiyanto, Budyanto Gunawan (69).

Polisi menyebut keempat orang korban meninggal di dalam rumah dalam di ruangan berbeda.

Meski begitu, hasil autopsi menunjukkan keempat jenazah korban dalam kondisi lambung kosong dan diduga kelaparan.

Jasad Dian ditemukan di sebelah jenazah ibunya di sebuah kamar yang terkunci dari dalam. Jasad ibunya sudah terjadi mumifikasi, namun terlihat terawat.

"Maksudnya alas tidurnya rapi, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya," ungkap Hengky.

"Jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling, dan kamar dikunci dari dalam," tambahnya.

Meski Polres Metro Jakarta Barat hingga Polda Metro Jaya sudah turun tangan melakukan penyelidikan, hingga kini penyebab dan motif di balik tewasnya satu keluarga di Kalideres tersebut belum terungkap.

Setelah dilakukan pendalaman demi pendalaman penyelidikan, sedikit demi sedikit tanda tanya mengenai penyebab dan motif di balik tewasnya satu keluarga tersebut mulai menemui titik terang.

 

Tempat sudah tak steril

Diberitakan sebelumnya, tempat kejadian perkara (TKP) atau rumah ditemukannya satu keluarga meninggal di Kalideres, Jakarta Barat, disebut sudah tidak steril.

Hal itu menjadi salah satu kendala dalam pengungkapan kasus tersebut.

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.

Saat penyidik melakukan olah TKP, kata Hengki, lokasi rumah itu telah ditaburi dengan kopi oleh warga sekitar.

"Ternyata ini TKP sudah kurang steril, mengapa kurang steril? Karena warga yang niatnya mau membantu, langsung disiram kopi," ujar dia, dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).

Hengki mengatakan, tidak sterilnya lokasi tersebut mengganggu proses olah TKP yang digelar oleh penyidik dan dokter forensik.

"Ini agak kacau, kemarin mungkin kedokteran forensik melihat, ini mengganggu karena banyaknya kopi yang disebar," tuturnya.

Kendala lainnya adalah sulitnya tim patologi anatomi untuk mencari penyebab kematian terhadap keempat mayat itu.

"Terkait dengan posisi daripada jenazah, yang dua ini sudah terjadi mumifikasi," kata dia.

"Jadi dokter-dokter sedang bekerja keras saat ini untuk mencari petunjuk sebab-sebab kematian," sambung Hengki.

Dalam pengungkapan kasus itu, pihaknya turut melibatkan profesi-profesi lain dalam kasus tersebut dan masih belum mendapatkan kesimpulan.

Motif terjadinya kematian satu keluarga tersebut masih terus didalami. 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Temuan Baru Klenting Mungil, Perkuat Penyebab Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres untuk Ritual.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved