Pilpres 2024

KNPI Pastikan Tak Akan Terjebak Dukung-mendukung Capres 2024: Kami Mau Beri Konstribusi Lebih

KNPI kubu Haris Pertama memastikan tak akan terjebak dalam kepentingan politik praktis jangka pendek seiring keputusannya mendukung capres-cawapres.

Grafis Tribunnews/Gilang Putranto
Ilustrasi Pilpres 2024. KNPI kubu Haris Pertama memastikan tak akan terjebak dalam kepentingan politik praktis jangka pendek seiring keputusannya mendukung capres-cawapres di Pilpres 2024. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kubu Haris Pertama memastikan tidak akan terjebak dalam kepentingan politik praktis jangka pendek seiring keputusannya mendukung beberapa nama capres-cawapres pada Pilpres 2024

Koordinator Bidang DPP KNPI, Rasminto, menyampaikan, penentuan nama capres-cawapres itu hanya langkah awal.

Pangkalnya, akan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis berikutnya.

"Kami pastikan KNPI tidak hanya berhenti di dukung-mendukung, tetapi kami mau memberikan kontribusi lebih melalui kebijakan-kebijakan strategis yang sedang kita rumuskan," kata Rasminto dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12/2022).

Saat ini, ungkap Rasminto, KNPI sedang menjaring aspirasi generasi muda tentang masalah dan tantangan yang dihadapi.

Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan dialog dan kegiatan lain di sejumlah daerah.

Baca juga: Yana Maulidia Jusra Sebut KNPI Sebagai Lumbung Kreativitas Pemuda

"Hasil berbagai kegiatan tersebut akan kami susun sebagai tawaran program KNPI kepada para capres-cawapres agar dimasukkan ke dalam visi misi mereka. Siapa yang berkomitmen, mungkin itu keputusan final KNPI," paparnya.

"KNPI saat ini juga sedang menjaring siapa saja tokoh pemuda yang layak untuk kita dukung sebagai calon anggota DPR dan DPRD bahkan kepala daerah," sambungnya.

Selain itu, KNPI sedang menggencarkan pendidikan politik kepada kaum muda. Pangkalnya, milenial dan pemilih pemula bakal mendominasi dalam daftar pemilih tetap (DPT) 2024.

Apalagi, Rasminto melanjutkan, Indonesia bakal menghadapi berbagai tantangan besar pada tahun depan.

Misalnya, resesi ekomoni global pascapandemi Covid-19, krisis pangan hingga bahan bakar, dampak turunan konflik Rusia invasi Ukraina dan konflik kawasan Asia Pasifik berupa konflik klaim sepihak Laut Cina Selatan oleh Tiongkok hingga masih maraknya aksi teror seperti kejadian aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung.

"Jadi, 2024 adalah momentumnya anak muda. Kita mau memaksimalkan ini dengan menawarkan gagasan-gagasan yang dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa ke depan. Inilah ikhtiar kaum muda, khususnya KNPI, dalam penguatan demokrasi dan politik," tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved