Pedagang di Pasar Kramat Jati Keluhkan Kenaikan Harga Tahu: Setahun Dua Kali Naik
Nursadah, pedagang di Pasar Kramat Jati mengatakan, dua kali kenaikan harga tahu pada tahun 2022 adalah paling buruk selama beberapa tahun terakhir.
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pedagang di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur mengeluhkan kenaikan harga tahu yang kembali terjadi pada Kamis (8/12/2022).
Bagaimana tidak, dalam kurun waktu tahun 2022 ini saja sudah dua kali terjadi kenaikan harga tahu akibat mahalnya kedelai yang menjadi bahan baku utama produksi tahu.
Pertama pada akhir bulan Februari dan kini pada awal Desember 2022, kenaikan harga ini selalu diawali dengan aksi mogok produsen dan pedagang tahu memprotes kenaikan harga kedelai.
Nursadah, pedagang di Pasar Kramat Jati mengatakan, dua kali kenaikan harga tahu pada tahun 2022 adalah paling buruk selama beberapa tahun terakhir.
"Kalau tahun-tahun kemarin biasanya dua tahun sekali, tiga tahun sekali baru demo ada kenaikan harga. Sekarang satu tahun sudah dua kali," kata Nursadah di Jakarta Timur, Kamis (8/12/2022).
Harga tahu putih yang sebelumnya dipatok Rp8 ribu dari tingkat produsen ke pedagang kini melonjak Rp9 ribu, sementara tahu kuning sebelumnya Rp8 ribu naik menjadi Rp9 ribu.
Tahu coklat yang sebelumnya Rp3.500 per bungkus naik menjadi Rp4.000, kenaikan harga dari tingkat produsen ke pedagang ini membuat harga jual di pasaran terkerek naik Rp1.000.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Pademangan Meroket Jelang Nataru, Pedagang Waswas Tembus Rp 34 Ribu
Kini, di tingkat pedagang Pasar Kramat Jati harga tahu putih dan kuning dibandrol Rp10 ribu, sementara untuk tahu coklat dijual seharga Rp5.000 per bungkus sehingga membebani.
"Kalau pembeli sekarang ada yang pengertian ada yang mengeluh. Tapi, ya pembeliannya pada dikurangi. Biasa beli Rp10 ribu sekarang dikurangi, yang penting ada saja buat pembeli," ujar Nursadah.
Nursadah menuturkan untuk sekarang harga tempe belum mengalami kenaikan karena para produsen tak melakukan aksi mogok produksi memprotes mahalnya harga kedelai.
Berdasarkan data, hingga bulan November 2022 harga kedelai mencapai Rp14.800 per kilogram sehingga membuat produsen dan pedagang tahu, tempe harus merogoh uang lebih banyak untuk modal.
"Kalau sebelumnya ada beberapa produsen yang enggak menaikkan harga. Tapi sekarang setelah mogok produksi semua serempak naik. Jadi harga jual juga naik sekarang," tuturnya.