Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ferdy Sambo Tegur Ahli Poligraf, Tak Terima Putri Candrawathi Ditanya Selingkuh dengan Brigadir J
Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo menegur Ahli Poligraf dari Polri, Aji Febrianto Ar-Rosyid. Apa yang terjadi?
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
“Jujur.” jawab Ahli Poligraf itu.
“Berarti apa?” tanya Jaksa menegaskan
“Tidak memergoki,” kata Aji.
“Tidak melihat ya?” timpal Jaksa.
“Iya” jawab Aji.
“Indikasi kedua apa pertanyaannya?” lanjut Jaksa.
“Untuk saudara Kuat ‘apakah kamu melihat Sambo menembak Yosua? Jawabannya Kuat tidak, itu hasilnya berbohong,” papar Aji.
“Kalau untuk terdakwa Ricky?” lanjut Jaksa.
“Untuk saudara Ricky pertanyaannya sama kaya Kuat. Hasilnya dua-duanya jujur,” jelas Aji.
“Berarti pak Sambo menembak?” tanya Jaksa. “Ricky tidak melihat Sambo menembak,” jelas Aji.
“Si terdakwa Richard?” tanya Jaksa lagi.
“Untuk Richard pertanyaannya ‘apakah kamu memberikan keterangan palsu kamu menembak Yosua?” papar Aji.
“RE (Richard Eliezer) jawab tidak, dan jawabannya jujur, RE ini menembak Yosua,” terang dia
Aji menjelaskan tingkat keakuratan dari tes poligraf mencapai 93 persen.
"Sesuai jurnal yang dikeluarkan Asosiasi Poligraf Amerika untuk teknik yang kita gunakan, yaitu Tahiat City, memiliki keakuratan di atas 93 persen," kata Aji.
Sedangkan, lanjut Aji, 7 persen sisanya tergantung keahlian dari pemeriksa.
"Semakin pandai seorang pemeriksa maka nilai keakuratan pemeriksaan ini akan semakin tinggi. Untuk nilai ambang bawahnya adalah 93 persen," terang dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News