Pengamat Nilai Cara Heru Budi Bangun Jakarta Berseberangan dengan Anies Baswedan

Cara Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membangun DKI Jakarta dinilai berseberangan dengan Anies Baswedan.

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Kamis (1/12/2022). Cara Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membangun DKI Jakarta dinilai berseberangan dengan Anies Baswedan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyebut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggunakan pendekatan top down untuk memimpin Jakarta.

Pendekatan top down yang merupakan pendekatan pembangunan yang dilakukan dengan mengikuti arahan yang mengangkatnya.

Hal itu, kata Jamiluddin, membuat Heru Budi berseberangan dengan kepempimpinan Anies Baswedan.

"Karena itu, pendekatan pembangunan yang dilakukan Anies tentu dipandang tidak cocok. Anies yang coba mengembangkan pembangunan manusia dan fisik dianggap tak sesuai dengan pembangunan yang lebih berorientasi pada fisik semata," katanya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (17/12/2022).

Apalagi dalam dua bulan terakhir memimpin Jakarta, banyak kebijakan eks Wali Kota Jakarta Utara itu yang menjadi sorotan.

Baca juga: Pengamat Nilai Cara Pj Gubenur Heru Budi Bangun Jakarta Mirip Era Jokowi dan Ahok

Bahkan, beberapa kebijakannya dinilai sebagai upaya menghapus jejak Anies Baswedan di Jakarta.

"Selain itu, Anies yang lebih menggunakan pendekatan bottom up tentu tidak cocok dengan pendekatan top down. Karena itu, diperlukan perombakan untuk menjalankan pendekatan top down itu. Jadi, wajar yang berbau Anies akan dilenyapkan. Sebab, orang-orang di belakang Anies akan dinilai tidak cocok, bahkan justru akan dianggap penghalang," lanjutnya.

Pendekatan yang digunakan oleh Heru Budi ini juga disebutnya tak otonom ketika mengambil kebijakan.

Presiden Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama dan Heru Budi Hartono
Presiden Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama dan Heru Budi Hartono (Instagram @herubudihartono)

Bahkan, lanjut dia, cara ini pernah terjadi di era kepemimpinan Gubernur Jokowi dan Gubernur Tjahaja Basuki atau Ahok.

"Pj Gubernur Jakarta, Heru Budi, terkesan tidak otonom dalam mengambil kebijakan. Heru Budi yang ditunjuk presiden tampaknya harus berorientasi kepada yang menunjuknya dalam setiap mengambil kebijakan. Dia tentu tidak berani mengambil kebijakan yang tidak sejalan dengan kehendak yang menunjuknya. Jadi, pendekatan pembangunan yang dilakukan Heru kiranya mengikuti arahan yang mengangkatnya. Pendekatan seperti itu disebut top down," ungkapnya.

Sebagai contoh, ia menyebut satu diantara tiga isu prioritas di era kepemimpinan eks Wali Kota Jakarta Utara itu.

Yakni perihal penanggulangan banjir dengan memfokuskan pada program normalisasi.

"Pendekatan top down lebih banyak digunakan di negara otoriter. Pembangunan dilaksanakan atas inisiatif dari atas ke bawah. Rakyat hanya mengikuti dan mengerjakan apa yang diputuskan atasan. Hal itu terlihat dari pembangunan yang dilakukan di era Heru. Kesannya pembangunan yang dilakukan mengikuti pendekatan yang dilakukan Jokowi dan Ahok saat menjadi Gubernur Jakarta," lanjutnya.

 


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved