Cerita Kriminal
Aniaya Mahasiswa Disabilitas, Dosen Universitas Jambi Tersangka dan Langsung Ditahan
Tidak hanya itu, dalam ruangan dosen itu, mahasiswa disabilitas itu juga dicekik dan didorong hingga membentur mejanya.
Tidak hanya itu, dalam ruangan dosen itu, mahasiswa disabilitas itu juga dicekik dan didorong hingga membentur mejanya.
"Saya juga di tanya ibu saya kerja apa, dan mengancam pasal perkuliahan, dia juga memaki saya buntung (cacat)," paparnya.
Di sisi lain, saat korban berada di Polda Jambi dia sempet ditelepon dosen itu, dan kembali mendapat ancaman.
"Tunggu kau di Polda, habis kau, tunggu aku di Polda" kata sang dosen dalam telepon seluler.
Mahasiswa Demo Rumah Rektor

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Melawan Universitas Jambi, menggelar unjuk rasa setelah mengetahui adanya penganiayaan dosen D terhadap rekan mereka, Arthur Widodo.
Unjuk rasa dilakukan di depan Rumah Dinas Rektor, Telanai, Kota Jambi, pada Selasa, 20 Desember 2022.
Dalam aksinya, mahasiswa meminta pihak kampus untuk menuntaskan kasus tersebut dalam waktu secepatnya.
Mahasiswa juga meminta pihak kampus Jambi agar tidak melakukan intervensi terhadap proses hukum dalam membuka kasus tersebut.
"Kami meminta untuk pihak kampus tegas dalam kasus ini, kami minta dosen yang melakukan penganiayaan diberi sanksi tegas. Kami minta dipecat," kata seorang orator.
Mereka juga menuntut pihak kampus untuk memberhentikan oknum dosen pelaku penganiayaan terhadap Arthur Waidodo.
Dalam aksi itu, puluhan mahasiswa diterima oleh rektor Universitas Jambi Prof Sutrisno dan jajaran.
Menanggapi demo para mahasiswanya itu, Sutrisno menegaskan dirinya turut meminta kasus ini dibuka Seterang-terangnya. Dia menyebut bahwa dirinya merupakan bapak bagi mahasiswa disabilitas Unja.
"Kami Universitas Jambi tidak akan tinggal diam, sesuai dengan semua prosedur yang ada," ujarnya sambil meneteskan air matanya.
Baca juga: Oknum TNI Aniaya Mertua Bukan Cuma Pratu SH, Tahun Lalu Ada yang Tega Usir Ibunda Istri
Saat ini, kata Rektor, kasus tersebut telah berproses di Polda Jambi. Pihaknya di lingkungan Unja akan turut membuka kasus ini.