Bantah Isu Bus Mangkrak, Transjakarta Langsung Buka 3 Rute, Ini Rinciannya

Ketiga rute baru itu ialah Blok M - Universitas Indonesia (9H), Pasar Minggu - Velbak (6T), dan Terminal Pulo Gadung - Lampiri (JAK 99).

Tribunnews/Herudin
Ilustrasi bus Transjakarta - Sopir bus Transjakarta yang menabrak seorang lansia berinisial FNR (62) hingga tewas di Jalan M.H Thamrin, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, diistirahatkan atau dinonaktifkan pasca-kejadian Jumat (28/10/2022) malam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membuka tiga rute baru mulai Senin (26/12/2022) ini.

Ketiga rute baru itu ialah Blok M - Universitas Indonesia (9H), Pasar Minggu - Velbak (6T), dan Terminal Pulo Gadung - Lampiri (JAK 99).

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, ketiga rute baru ini akan dilayani oleh bus tipe low entry.

Ia pun menyebut, pengoperasian bus low entry ini merupakan jawaban atas isu bus mengkrak yang belakangan jadi sorotan.

"Sekali lagi, tidak ada bus yang mangkrak. Kami mengoperasikan semua bus sesuai kebutuhan di lapangan. Namun, tidak mungkin kami operasikan sekaligus, harus ada yang dicadangkan untuk antisipasi dan perawatan," ucapnya dalam keterangan tertulis.

Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ini pun memastikan, seluruh armada bus beroperasi sesuai dengan jadwal dan secara bergantian.

"Semua bus dilakukan perawatan secara berkala secara menyeluruh. Jadi, tidak benar jika ada bus yang terbengkalai. Kami operasikan secara bergantian," ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, Transjakarta hingga Desember 2022 ini sudah beroperasi di 219 rute dengan reaktivasi sebanyak 42 rute dan pembukaan rute baru mencapai 16.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Transjakarta Tambah Armada Bus dan Jam Operasional 

Sebelumnya, pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan mengungkap adanya puluhan bus gandeng Transjakarta merk Scania mangkrak terparkir di pool Perintis, Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Dari informasi yang didapatnya, puluhan bus gandeng itu terparkir saat jam sibuk kala pengguna Transjakarta masih banyak-banyaknya.

"Foto dan video yang saya terima diambil pagi sekira pukul 09.00 WIB, saat padatnya permintaan pengguna Transjakarta karena jam sibuk orang mau bekerja," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).

Informasi yang diperoleh Tigor ini mirip dengan foto dan video bus Transjakarta tipe low entry yang terparkir di pool bus Pinang Ranti, Jakarta Timur.

"Saat itu, manajemen Transjakarta menjawab bahwa itu dioperasikan sekitar 70 persen dan bergantian beroperasinya. Padahal, kondisi busnya sudah memprihatinkan, banyak bagian sudah berkarat dan ban kempes tanda sudah lama tak dioperasikan," ujarnya.

Dengan adanya temuan baru ini, Tigor menyebut, Transjakarta kini tak bisa berkilah lagi bahwa bus dioperasikan secara bergantian.

Sebab, foto dan video yang diterima Tigor diambil saat jam padat pada hari Selasa (20/12/2022) kemarin.

"Jika memang benar diparkir pada saat jam sibuk, ini sangat memprihatinkan karena setiap jam sibuk pagi atau sore kita melihat penumpukan penumpang Transjakarta di halte dan dalam bus seolah kekurangan bus," kata dia.

"Banyak keluhan pelanggan dimana padat dan menumpuk di halte bus Transjakarta, seharusnya semua bus tersebut dijalankan," sambungnya.

Menurutnya, hal ini sungguh sangat memprihatinkan lantaran kemacetan jadi salah satu isu prioritas Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

"Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat sebelumnya ada puluhan bus low entry Metrotrans yang ditelantarkan. Artinya, pihak Transjakarta tidak peduli dengan pelayanan," tuturnya.

Ia pun menyebut, temuan ini berpotensi merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah.

Pasalnya, harga bus gandeng Scania mencapai Rp5,8 miliar per unitnya.

Bila ada 30 bus tidak dijalankan, maka potensi kerugian bisa mencapai Rp 174 miliar.

Jika ditambah dengan bus Metrotrans yang sebelumnya mangkrak, maka potensi kerugian bisa bertambah lagi Rp150 miliar (asumsi ada 60 bus mangkrak dengan harta Rp2,5 miliar per unit).

"Jika ditotal, maka potensi kerugian negara mencapai Rp324 miliar," kata dia.

Oleh sebab itu, Tigor mendesak Pj Gubernur DKI Heru Budi untuk mengevaluasi Transjakarta dan Dinas Perhubungan.

"Kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi, jangan sampai masyarakat dikorbankan karena Transjakarta salah urus," tuturnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved