Kasus Mutilasi di Bekasi
Ecky Pemutilasi Angela Ternyata Pernah Bertemu Kakak Korban di 2019, Sikap Halusnya Buat Tak Curiga
Teka-teki kasus mutilasi yang dilakukan M Ecky Listyanto di Tambun, Kabupaten Bekasi, mulai terkuak. Keluarga korban ternyata pernah bertemu pelaku.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Teka-teki kasus mutilasi yang dilakukan M Ecky Listyanto di Tambun, Kabupaten Bekasi, mulai terkuak.
Korban mutilasi Ecky Listyanto ternyata adalah teman dekatnya sendiri bernama Angela Hindriati (54).
Angela Hindriati dikabarkan hilang sejak Mei 2019, di Bandung, Jawa Barat.
TONTON JUGA
Kala itu Angela sedang melaksanakan tugas dari kantornya
Siapa sangka, di November 2021, Angela Hindriati dibunuh dan dimutilasi oleh Ecky Listyanto.
Potongan tubuh Angela kemudian disimpan Ecky Listyanto ke dalam dua buah boks plastik, dan baru terkuak di akhir tahun 2022.
Dikutip TribunJakarta dari Kompas.cp, di tahun 2019, Ecky Listyanto ternyata sempat bertemu dengan kakak korban Turyono.
Turyomo mengatakan ia menemui Ecky dalam pencarian Angela.

Baca juga: Benang Merah Kasus Mutilasi di Bekasi dengan Sosok Perempuan yang Hilang Sejak 2019 Bernama Angela
Pertemuan itu berlangsung di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, tak lama setelah Angela menghilang.
"Ketemu cuma sekali di Stasiun Gambir dengan dia dalam rangka cari informasi cari keberadaan adik saya. Itu bulan Juni 2019, setelah hilang," kata Turyono pada Jumat (6/1/2023).
Turyono menemui Ecky setelah mendapatkan informasi dari teman Angela yang saat itu sama-sama bekerja di salah satu supermarket.
Temannya menyebutkan bahwa Angela sedang dekat dengan Ecky.
Turyono mengatakan, tidak ada pembicaraan lain saat bertemu dengan Ecky selain mencari Angela.
Saat itu, Ecky juga mengaku bahwa dia juga sedang mencari Angela.

Baca juga: Terduga Pelaku Mutilasi Wanita di Bekasi Tertutup, Ketua RT Bahkan Ngaku Tak Kenal
"Ingin menanyakan keberadaan adik saya, tapi dia tidak mengakui. Katanya dia juga cari keberadaan adik saya dan tidak menemui juga. Jadi intinya dari situ tidak ada petunjuk sama sekali," kata Turyono.
Turyono mengaku bahwa saat itu dia tidak melihat gelagat mencurigakan pada Ecky.
Pasalnya Ecky tampak sangat sopan dan lembut.
"Halus banget, dia kayak semacam sandiwara, pro (profesional). Tidak sangka kalau dia (Ecky) bakal kayak gitu. Sopan, halus, berpendidikan, tapi ternyata, tidak sangka," kata Turyono.
Identitas Korban Terungkap Berkat Tes DNA
Polda Metro Jaya memastikan bahwa jasad korban mutilasi Ecky merupakan Angela Hindriati Wahyuningsih.
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat menjelaskan hasil pemeriksaan DNA oleh tim kedokteran RS Polri dan laboratorium forensik Polri.
"Hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara Sukanto dan Laboratorium forensik Polri mengindikasikan bahwa korban adalah terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati, 54 tahun," ujar Hengki saat dikonfirmasi, Jumat.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Bekasi Ngaku Bujang, Ada Indikasi Kelabuhi Wanita Untuk Kuras Harta Benda
Menurut Hengki, identitas korban diketahui setelah penyidik mencocokkan DNA jasad yang termutilasi dengan jenazah anak dari Angela, yakni Anna Laksita Leialoha (15).
Ekshumasi atau pembongkaran makam Anna di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah berlangsung pada Kamis (5/1/2023) sekitar 14.24 WIB.
Sekedar informasi Anna Laksita Leialoha meninggal dunia setelah diduga mengakhiri hidup dengan loncat dari apartemen milik Angle, di 2018.
Ecky Hidup dengan Jasad Angela Satu Tahun Lebih
Ecky hidup dan tinggal bersama jasad Angela yang dimutilasinya di rumah kontrakan yang disewanya di daerah Tambun, Bekasi.
"Selama kurun waktu kurang lebih 1 tahun 1 bulan, jenazah disimpan di TKP, kos-kosan tersangka," ujar Hengki Haryadi saat dikonfirmasi, Jumat (6/1/2023).
Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Hengki, Ecky selama ini kerap menempati kontrakan tersebut jika sedang tidak tidur di rumahnya bersama anak dan istrinya.
Baca juga: Jenazah Perempuan Korban Mutilasi di Bekasi Diidentifikasi Secara DVI, Seperti Korban Bencana Alam
"Kontrakan sering digunakan tersangka apabila tidak berada di rumahnya," kata Hengki.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.