Viral di Media Sosial
Cuma Gara-gara Posting Foto Cowok di Sosmed, Bocah SD Dianiaya oleh Tujuh Siswi SMP di Bekasi
Di media sosial viral video yang merekam seorang siswi Sekolah Dasar (SD) berinisial K dibully. Tenryata gara-gara cowok.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial viral video yang merekam seorang siswi Sekolah Dasar (SD) berinisial K dibully.
K yang duduk di kelas enam SD dibully oleh sejumlah remaja dengan brutal.
Para pelaku penganiayaan K diduga merupakan siswi SMP dan SMA.
TONTON JUGA
Berdasarkan video yang viral, K terlihat dipukul dan ditendang oleh para pelaku.
K lalu menjerit dan menangis kesakitan.
Namun remaja-remaja putri tersebut seolah tidak peduli.
Penelusuran TribunJakarta, peristiwa perundungan tersebut terjadi di sebuah perumahan di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.
Motif para pelaku menganiaya K ternyata cuma karena masalah sepele.
K diduga memposting atau mengunggah foto cowok salah satu pelaku penganiyaan ke media sosial.
Pelaku yang tak terima, kemudian mengajak teman-temannya untuk menganiaya K.
Kepala Dusun 2 Desa Satria Mekar, Udin Syamsudin menjelaskan K awalnya tidak menceritakan peristiwa perundungan yang menimpannya kepada orangtuanya.
"Awalnya orang tua tidak tahu. Korban enggak ngomong, tahu-tahu tubuhnya dilihat pada memar, baru dia mengaku jadi korban penganiayaan," ucap Udin Syamsudin.
"Enggak sempet cerita, mungkin dia takut," imbuhnya.
Setelah keluarga mengetahui K mengalami perundungan, mereka langsung melapor ke polisi.
"Udah lapor polisi," kata Udin.
Tak butuh waktu lama, polisi langsung menciduk pelaku penganiayaan K, sebanyak tujuh orang.
Kasus Serupa
Siswa SD di Malang Kritis Diduga Akibat Dibully Kakak Kelas, Mata Terbuka Namun Tak Respon Ibunda
Siswa kelas 2 SD di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang berinisial MWF (7) kritis seusai dibully kakak kelasnya.
Video saat MWF tak sadarkan diri beredar dan viral di media sosial.
MWF memakai selang oksigen, nafasnya tampak tersengal-sengal.
TONTON JUGA
Mata bocah tersebut terbuka, namun ia tak merespon ucapan sang ibunda.
Dikutip TribunJakarta dari TribunJatim, MWF dibully atau dianiaya tujuh kakak kelasnya pada Jumat (11/11/2022) silam.
Kala itu MWF baru saja pulang sekolah.
MWF tiba-tiba didatangi kakak kelasnya, ia lalu diseret ke Bendungan Sengguruh yang lokasinya tak jauh dari sekolah.
"Pengakuan anak saya, dia dari parkiran diseret tiga atau empat anak, kurang jelas, diseret ke Bendungan," ucap Edi, ayah MWF.
Baca juga: Kepsek Sebut Siswa SMP yang Dibully sedang Main Tebak-tebakan, Nyatanya Korban Kerap Diludahi Pelaku
Di bendungan MWF dianiaya dengan sadis.
Pelaku yang duduk di kelas 6 SD tersebut, menendang kepala, dan dada MWF dengan membabi buta.
"Dianiaya di situ. Ditendang kepalanya, dadanya, sempat sesak nafas," terang Edi.
MWF yang lemas tak berdaya, lalu ditinggal begitu saja oleh para pelaku.
Seorang kakek pencari rumput yang melihat MWF, mengantarkan bocah tersebut pulang ke rumahnya.
Baca juga: Orang Tua Murid SDN Kalisari 01 Jaktim Ngadu ke Balai Kota, Anaknya Dipukul dan Dibully
Setelah kejadian tersebut, pada Sabtu (12/11/2022) MFW tidak masuk sekolah karena muntah tidak berhenti-berhenti dan mengalami sakit kepala.
Selama beberapa hari kondisi korban semakin memburuk, mengalami kejang-kejang hingga sempat tak sadarkan diri (koma).
Korban pun dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan sampai saat ini.
Perundungan terhadap korban ternyata sudah berulangkali terjadi.
Edimengatakan dari pengakuan anaknya, memang perundungan sudah terjadi berulang kali sejak MFW masih duduk di kelas 1 SD.
Pelaku awalnya meminta uang saku dan menghajar korban jika tak diberi.
"Iya (bully) mulai kelas 1. Intinya pemalakan, uang sakunya Rp 6 ribu itu diminta. Kalau nggak setor dihajar. Dia ini kelas 2 lawannya kelas 6 kan nggak imbang," ujar Edi.
Baca juga: Klarifikasi Ria Ricis Soal Teuku Ryan Pelukan dengan Cewek di FTV, Malah Makin Dibully?
Meski begitu, lanjut Edi, anaknya tidak pernah melaporkan perundungan yang dialami selama ini orangtuanya.
Hingga kini orangtuanya mengaku tidak tahu alasan anaknya bungkam.
"Nggak pernah cerita, mungkin karena gengsi. Saya sendiri juga nggak tahu pastinya (Kenapa tidak pernah menceritakan kejadian perundungan tersebut)," kata dia.
Kasus perundungan ini telah dilaporkan polisi dan sedang dalam proses penyelidikan.
"Harapannya untuk proses (hukum) ya dilakukan sesuai hukum yang berlaku, biar jerah dan tidak timbul masalah seperti ini lagi," tandas Edi.
MWF sampai saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi Kamis (24/11/2022).
MWF kini kondisinya sudah cukup membaik.
"Kondisinya saat ini sudah cukup membaik dibanding sebelumnya saat masih koma," ujar Edi.
Edi menyebutkan, anaknya tersebut telah sadar dan pihak dokter usai melakukan CT Scan terhadap MWF.
"Kemarin dokter usai CT Scan, dan mengatakan jika di otak anak saya terdapat gumpalan. Belum jelas seperti apa, nanti mau menemui dokter lagi," tegasnya.
Ayah dari tiga anak ini juga menyebutkan, jika MFW mengatakan sudah tidak ingin sekolah di SD Kepanjen tersebut dikarenakan trauma.
Baca juga: Dua Pelajar yang Tendang Nenek di Tapanuli Jadi Tersangka, Ternyata Bukan Pertama Kali Aniaya Korban
MWF mengatakan kepada ayahnya yang berkeinginan untuk keluar dari sekolah tersebut.
"Anaknya bilang mau pindah saja, sudah tidak mau sekolah di situ lagi," tandasnya.
Edi menyebutkan, Kapolres Malang telah menjenguk anaknya dan berharap proses hukum tetap berlanjut.
Dimana pelaku dari 7 anak SD Kepanjen ini ia harapkan untuk mendapatkan sanksi di keluarkan dari sekolah.
"Maunya dikeluarkan dari sekolah saja, karena takutnya membuat yang mau sekolah di situ jadi takut setelah mendengar berita ini," imbuh ayah korban.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
| Bilqis Kini Sudah Ketemu, Ingat Kenzie Balita yang Hilang Sejak 2022? Ibunya Nangis Minta Tolong |
|
|---|
| Argo Anak Yatim yang Bermimpi Bahagiakan Ibu Tewas Ditabrak, Miris Pelaku Divonis 14 Bulan Penjara |
|
|---|
| UPDATE: Kasus Mobil Tabrak Tenda Maulid di Kembangan Jakarta Barat, Begini Kata Polisi |
|
|---|
| Ormas dan Mata Elang Bentrok di Cengkareng, Mobil Polisi Rusak Dilempar Batu |
|
|---|
| 'Mau Sama Papa' Ucap Bilqis Sambil Nangis, Ini Usaha Polisi Bujuk Suku Anak Dalam Serahkan Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-penganiayaan-ilustrasi-pemukulan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.