Demo Gedung DPRD DKI, Massa Ojol Ancam Tak Pilih Lagi Legislator yang Dukung ERP

Sebuah spanduk ancaman tak bakal lagi 'nyoblos' anggota DPRD DKI yang mendukung ERP pun dibentangkan para pengemudi ojol yang berdemo.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Massa pengemudi ojek online alias ojol menggelar demo penolakan wacana penerapan jalan berbayar elektronik atau Electric Road Pricing (ERP), di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Massa pengemudi ojek online (ojol) yang mengancam tak bakal memilih para anggota DPRD DKI Jakarta yang mendukung penerapan jalan berbayar elektronik atau Electric Road Pricing (ERP).

Hal itu disampaikan orator saat ratusan pengemudi ojol menggelar demo penolakan ERP di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).

"Jangan pilih lagi anggota DPRD yang dukung ERP. Kita konstituen mereka, kita ini suara mereka," teriak orator dari atas mobil komando.

Sebuah spanduk ancaman tak bakal lagi 'nyoblos' anggota DPRD DKI yang mendukung ERP pun dibentangkan para pengemudi ojol yang berdemo.

"Wahai legislator Jakarta yang terhormat, jangan pernah terbesit di pikiranmu berlakukan ERP di pikiranmu berlakukan ERP jika masih berharap suara kami di (Pemilu) 2024," demikian isi spanduk tersebut.

Baca juga: Ratusan Pengemudi Ojol Demo Tolak Rencana Penerapan Jalan Berbayar Elektronik di DPRD DKI

Mereka pun tak henti-hentinya meneriakkan penolakan wacana penerapan jalan berbayar elektronik yang menurut rencana juga berlaku untuk sepeda motor.

"Tolak ERP, lawan. Lawan," teriak sang orator disambut teriakan dari pendemo lainnya.

Tolak Mediasi, Pendemo Cueki Ketua Komisi B

Ketua Komisi B DKI Jakarta, Ismail, Jumat (20/1/2023).
Ketua Komisi B DKI Jakarta, Ismail, Jumat (20/1/2023). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Kedatangan politikus PKS sekaligus Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta ditolak massa pengemudi ojek online (ojol) yang menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, Ismail tampak keluar dari Gedung DPRD DKI untuk menemui para pendemo sekira pukul 11.45 WIB.

Politikus senior PKS ini pun langsung menuju orator yang berdiri di atas mobil komando.

Kedatangan Ismail ini pun kemudian ditolak oleh pendemo yang menolak untuk mediasi.

"Kami menolak mediasi, pokoknya tolak ERP," ucap orator dari atas mobil komando, Rabu (25/1/2023).

Tak hanya itu, massa ojol pun berteriak hanya ingin ditemui oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Setelah beberapa kali berunding dengan pendemo, Ismail akhirnya kembali ke dalam Gedung DPRD DKI Jakarta.

Saat ditanya soal maksud kedatangannya menemui pendemo, Ismail menyebut, dirinya sejatinya ingin mengajak perwakilan ojol ini untuk ikut rapat Komisi B DPRD DKI.

Kebetulan di waktu bersamaan, Komisi B DPRD DKI tengah melaksanakan rapat dengan Pemprov DKI soal wacana penerapan ERP.

"Tadinya saya mau mempertemukan mereka dengan pemerintah, tapi mereka menolak. Kami juga tidak bisa memaksa," ujarnya.

Baca juga: Lima Titik Putaran Balik di Jalan GDC Depok Ditutup Pakai Water Barrier, Selanjutnya Bakal Permanen

Walau kedatangannya dicueki pengemudi ojol, Ismail mengaku bakal tetap memperjuangkan aspirasi mereka.

"Aspirasinya tetap kami tampung. Nanti keputusannya di rapat," kata dia.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved