500 Ton MinyaKita di PT BKP Cilincing Belum Didistribusikan Sejak Desember 2022
500 ton MinyaKita yang ditemukan menumpuk di dalam gudang PT BKP, Cilincing, Jakarta Utara ternyata sudah diproduksi sejak Desember 2022.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - 500 ton MinyaKita yang ditemukan menumpuk di dalam gudang PT Bina Karya Prima (BKP), Cilincing, Jakarta Utara ternyata sudah diproduksi sejak Desember 2022 lalu.
Namun, hingga Februari 2023 ini, 500 ton minyak goreng subsidi tersebut nyatanya belum didistribusikan.
Padahal, saat ini MinyaKita sedang mengalami kelangkaan di pasar-pasar tradisional.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, sudah lebih dari satu bulan pascaproduksi, 500 ton minyak tersebut belum disalurkan.
"Ini sudah satu bulan lebih (di gudang), sejak Desember awal," kata Whisnu di lokasi, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: 500 Ton MinyaKita Menumpuk di Gudang PT BKP Cilincing, Bareskrim Selidiki Dugaan Penimbunan
Whisnu mengatakan, seharusnya pendistribusian ratusan ton MinyaKita itu harus segera dilakukan sesaat setelah diproduksi.
Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng murah.
"Seharusnya cepat dan segera saat diproduksi, pokoknya segera. Karena kita punya DMO 300 ribu ton sebulan," kata Whisnu.

"Sebulan harusnya cukup untuk masyarakat yang memerlukan minyak goreng kita ini," sambungnya.
Seiring temuan 500 ton MinyaKita di dalam gudang PT BKP, Satgas Pangan Bareskrim Polri langsung melakukan penyelidikan terkait dugaan penimbunan dengan sengaja.
Whisnu menjelaskan, proses penyelidikan dilakukan secara kolaboratif dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan.
"Terkait dengan prosesnya kita akan dalami dulu proses apa benar terjadi penimbunan atau tidak," kata Whisnu.
Saat ini petugas masih mendalami alasan dari PT BKP terkait dengan temuan 500 ton MinyaKita yang menumpuk di gudang milik mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.