Cerita Kriminal
Motif Ayah di Cimahi Tega Aniaya Dua Anaknya hingga Satu Meninggal, Ternyata Gara-gara Rp450 Ribu
Akhirnya terkuak motif seorang ayah di Kota Cimahi bernama Ade Bogel (37) tega menganiaya dua anak kandungnya. Ternyata gara-gara uang.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Akhirnya terkuak motif seorang ayah di Kota Cimahi bernama Ade Bogel (37) tega menganiaya dua anak kandungnya.
Sekedar informasi Ade menyiksa anak perempuannya berinisial AH (10) hingga meninggal dunia di sebuah kontrakan, Jalan Pesantren, RT 7/7, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Lalu Ade juga menganiaya anak sulungnya AMN (12).
TONTON JUGA
Korban babak belur dan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung.
Polisi akhirnya mengungkap motif dibalik aksi penganiayaan yang dilakukan oleh pria bernama asli Ade Nanda tersebut.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, aksi penganiayaan tersebut dilakukan oleh Ade karena kesal dengan perbuatan kedua anaknya.
Ade menilai kedua korban mengambil uang tanpa izin.
"Tersangka A ini akhirnya marah dan emosi, sehingga menganiaya korban hingga menyebabkan satu anaknya (AH) meninggal dunia dan satu luka-luka," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Detik-detik Anak yang Disiksa Ayah di Cimahi Ditolong Warga, Wajah Babak Belur Sambil Gendong Boneka
Aldi mengatakan, sebelum melakukan penganiayaan itu, tersangka sempat menanyakan kepada kedua korban terkait alasan mengambil uang hasil kerjanya sebagai pengamen di daerah Cipaganti, Kota Bandung tersebut.
"Jadi, yang mengambil uang itu kedua anaknya, pelaku sempat menanyakan uangnya untuk apa, ternyata uang itu untuk jajan dan dibagikan kepada teman-temannya, untuk uang yang diambil Rp 450 ribu," kata Aldi.
Ia mengatakan, terkait motif aksi penganiayaan karena korban mengambil uang itu baru sebatas keterangan dari pelaku saja dan belum diperkuat dari saksi korban yang selamat.
"Itu baru menurut keterangan dari pelaku ya, karena kita belum menggali keterangan dari saksi yang masih hidup," ucapnya.
Untuk saat ini, kata Aldi, pihaknya masih mendalami aksi penganiayaan yang dilakukan oleh tersangka tersebut apakah aksinya terpengaruh minuman keras (miras) atau dilakukan secara sadar.
"Terkait hal itu kita masih dalami juga karena kita baru menentukan tersangkanya yaitu orangtua laki-laki dan motifnya karena korban mengambil uang," ujar Aldi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.