Sejak Operasi Yustisi Dihapus Anies Baswedan, 405.000 Pendatang Masuk Jakarta
Dukcapil DKI mencatat, Jakarta kedatangan 405.306 pendatang selama periode 2020 hingga 2022 lalu.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Status Jakarta sebagai kota besar dan ibu kota negara punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Setiap tahuannya, ada puluhan hingga ratusan pendatang di Jakarta yang berasal dari berbagai daerah, khususnya usai hari raya lebaran.
Untuk mengatasi masalah perpindahan warga dari desa ke kota alias urbanisasi ini, pemerintah di sebuah kota biasanya melakukan operasi yustisi bagi para pendatang, tak terkecuali di DKI Jakarta.
Namun, operasi yustisi ini di DKI Jakarta ini sudah dihapus di era Gubernur Anies Baswedan.
Imbasnya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI mencatat, Jakarta kedatangan 405.306 pendatang selama periode 2020 hingga 2022 lalu.
"Pendatang di 2020 itu ada sekira 113.814 orang. Sedangkan, tahun 2021 ada 139.740 dan 2022 ada 151.752 orang," ucap Plt Kepala Dinas Dukcapil DKI Budi Awaluddin saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).
Budi mengakui, Jakarta sebagai kota besar sekaligus ibu kota negara memang punya daya tarik tersendiri, sehingga banyak penduduk yang ingin mengadu nasib.
Meski demikian, ternyata sebagian besar pendatang itu hanya lulusan SMA dan hampir setengahnya tak memiliki keahlian.
"Memang trennya dari beberapa tahun belakangan ini yang datang ke Jakarta itu hampir 75 persen mereka adalah SMA sederajat ke bawah dan 50 persennya tidak punya keterampilan," ujarnya.
Baca juga: Pastikan Tak Ada Operasi Yustisi Bagi Pendatang Usai Lebaran, Pemprov DKI: Nanti Cuma Didata Saja
Untuk mengatasi fenomena ini, Budi menyebut, Dinas Dukcapil DKI berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pendatang itu.
"Kami lakukan pembinaan-pembinaan kepada mereka dan kami berkoordinasi dengan beberapa SKPD lainnya terkait penanganan bagi mereka yang enggak punya keterampilan," kata dia.
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini pun mengingatkan para pendatang untuk tertib administrasi.
Upaya jemput bola pun dilakukan Dinas Dukcapil DKI lewat program Kampung Sadar Adminduk.
"Program ini kami lakukan ke RW-RW, bagaimana kami memberikan sosialisasi dan layanan jemput bola kepada masyarakat agar mereka tertib administrasi kependudukannya," tuturnya.
Pengamat Ungkap Peluang Pasangan 'ATOM' Anies-Tom Lembong Maju Pilpres 2029, Karpet Merahnya dari MK |
![]() |
---|
Muncul Dukungan Pasangan 'ATOM' Anies-Tom Lembong Maju Pilpres 2029, Pengamat Baca Peluangnya |
![]() |
---|
Dari Loyalis Anies hingga Juru Kampanye, Ini Daftar Nama Komisaris BUMD DKI Jakarta Era Pramono |
![]() |
---|
Loyalis Anies Dapat Jabatan Lagi, Kini La Ode Basir Ditunjuk Pramono Jadi Anggota Dewas Pasar Jaya |
![]() |
---|
Said Didu Ungkap Prabowo Beri Sinyal Hubungannya dengan Megawati, Anies dan Jokowi Kini Selevel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.