Ada Kendala Soal Pembebasan Lahan Normalisasi Ciliwung, Heru Budi: Terkait Status Tanah

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui masih adanya lahan yang belum bisa dibebaskan untuk proyek normalisasi Ciliwung.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Proyek Sodetan Ciliwung. Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui masih adanya lahan yang belum bisa dibebaskan untuk proyek normalisasi Ciliwung. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui masih adanya lahan yang belum bisa dibebaskan untuk proyek normalisasi Ciliwung.

Ia menyebut, pembebasan lahan itu masih terkendala masalah status kepemilikan tanah.

"Masih ada beberapa area-area yang belum dibebaskan karena status tanahnya," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov DKI sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPR).

Heru pun mengklaim, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto sudah menyatakan diri siap membantu DKI menyelesaikan masalah ini.

Baca juga: Jokowi Kasih PR Selesaikan Normalisasi Ciliwung di 2024, Heru Budi Langsung Kebut Pembebasan Lahan

Oleh karena itu, Pemprov DKI kini masih menunggu hasil penyelesaian masalah status lahan tersebut dari ATR/BPN.

"Sosialisasi sudah kami lakukan, pendataan sudah, termasuk pendataan luas lahan sudah semuanya," ujarnya.

"Tinggal status tanah itu seperti apa, itu kan haknya BPN. Setelah selesai ditetapkan, kami bayar hak-haknya," sambungnya.

Sebagai informasi, tahun ini Pemprov DKI berencana membebaskan lahan seluas 6,5 hektare yang ada di empat kelurahan, yaitu di Kelurahan Cililitan, Cawang, Kampung Melayu, dan Rawajati.

Rinciannya, pembebasan lahan di Kelurahan Cililitan seluas 0,8 hektare, Rawajati 1,5 hektare, Cawang 2,25 hektare, dan Kampung Melayu 1,95 hektare.

Anggaran Rp469 miliar pun sudah dialokasikan dari APBD 2023 untuk pembebasan lahan.

Setelah pembebasan lahan rampung, barulah pekerjaan konstruksi normalisasi dijalankan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR).

Total pekerjaan konstruksi dan pembangunan tanggul (sheet pile) yang akan dikerjakan ialah 4,3 kilometer.

Rinciannya, tanggul yang dibangun di Kelurahan Kampung Melayu sepanjang 1,3 kilometer, Rawajati 1 kilometer, Cawang 1,5 kilometer, dan Cililitan 0,4 kilometer.

Jokowi Targetkan Normalisasi Rampung 2024

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat melakukan peninjauan di proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (23/1/2023).
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat melakukan peninjauan di proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (23/1/2023). (ISTIMEWA/Dok. Satpol PP DKI Jakarta)

Dilansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, normalisasi sungai Ciliwung diharapkan bisa tuntas pada akhir 2024 mendatang.

Untuk diketahui, saat ini pengerjaan normalisasi sungai Ciliwung tersisa sepanjang 17 kilometer.

Jokowi berharap dalam dua tahun mendatang normalisasi sepanjang 17 kilometer sudah bisa selesai.

"Kita harapkan, saya berikan target tadi dalam dua tahun. Artinya akhir 2024 yang 17 kilometer itu insya allah selesai. Sehingga normalisasi sungai Ciliwung betul-betul rampung," ujar Jokowi saat meninjau lokasi normalisasi Ciliwung yang berada di Jl Ciliwung, Pengadegan, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).

"Dan ini akan mengurangi, sangat mengurangi yang namanya banjir. Karena air yang dari atas juga ditahan oleh Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi," katanya melanjutkan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lantas mengakui bahwa proyek normalisasi Ciliwung sempat terhenti dalam waktu agak lama.

Namun, normalisasi akan segera dimulai kembali setelah pembebasan lahan di sejumlah titik selesai dilakukan.

"Ya ini normalisasi Kali Ciliwung ini tinggal 17 kilometer. Kira-kira 17 kilometer. Setelah berhenti agak lama, ini akan segera kita mulai karena sudah ada beberapa titik yang sudah dibebaskan," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Optimis Normalisasi Ciliwung Rampung Tahun Depan, PDI-P Puji Habis Heru Budi

"Misalnya di Rawajati, segera bisa dimulai konstruksinya, sitepal-nya oleh Kementerian PUPR. Dan di sini juga Pengadegan ini mulai besok juga akan mulai pembayaran untuk pembebasan," ujarnya lagi.

Jokowi menambahkan, untuk sejumlah titik yang pembebasan lahannya sudah tuntas, pelaksanaan pembangunan konstruksi sudah bisa dilakukan.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, tak hanya Ciliwung saja, di DKI Jakarta masih ada 12 sungai yang memerlukan normalisasi.

Hanya saja, ia tak menyebutkan rincian 12 sungai yang dimaksud. Tetapi, ia memastikan bahwa normalisasi untuk ke-12 sungai tersebut juga akan dimulai.

"Semuanya dimulai semuanya, semua dimulai. Tapi kita akan fokus konsentrasi di Ciliwung," kata Jokowi.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved