Mayat Ditutup Coran Semen di Bekasi

Penampakan Adukan Semen di Kontrakan Bekasi Buat Tetangga Duga Jasad Yusi Dicor Sejak Kemarin Siang

Jasad Yusi Purawati (48) diduga sudah dicor semen di bawah tangga kontrakan di Bekasi sejak Senin (27/2/2023) siang. Ini kecurigaan tetangga.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kolase foto lokasi penemuan jasad dua wanita di cor semen di kontraka Bekasi, Selasa (28/2/2023). Jasad Yusi Purawati (48) diduga sudah dicor semen di bawah tangga kontrakan di Bekasi sejak Senin (27/2/2023) siang. Ini kecurigaan tetangga. 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Jasad Yusi Purawati (48) diduga sudah dicor semen di bawah tangga kontrakan di Bekasi sejak Senin (27/2/2023) siang.

Penampakan adukan Semen yang membuat tetangga Yusi, Riyadi curiga korban sudah dicor mulai kemarin siang.

Sementara, jasad Yusi baru ditemukan warga di Jalan Nusantara RT11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Selasa (28/2/2023) dini hari tadi.

 

Riyadi bercerita saat dirinya bersama suami korban, Heri mendatangi lokasi kejadian di Jalan Nusantara RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Senin (27/2/2023) sekira pukul 13.00 WIB.

Saat itu, pelaku masih berada di dalam rumahnya. Riyadi melihat adanya adukan semen yang telah dicampur pasir dan kerilkil di halaman depan kontrakan.

Baca juga: Pria di Bekasi Bunuh dan Cor Dua Wanita di Kontrakannya, Sempat Terciduk Warga Beli Semen dan Pasir

Ia pun menduga terjadi pembunuhan di dalam kontrakan tersebut.

"Saya bantu suaminya nyari korban, ketemu lah informasi katanya terakhir korban Y ada komunikasi dengan pelaku P. Korban warga Pulogebang, kami berangkat dari sana, langsung ke sini sama suaminya," ucap Riyadi di lokasi, Selasa (28/2/2023).

Kolase Foto TKP jasad wanita ditemukan dicor semen di Bekasi dan tetangga korban, Riyadi.
Kolase Foto TKP jasad wanita ditemukan dicor semen di Bekasi dan tetangga korban, Riyadi. (Kolase Foto TribunJakarta)

Riyadi bersama suami korban pun mendatangi Polres Bekasi untuk mendampingi agar masuk ke dalam rumah tersebut.

"Minta temenin didobrak, kata polisi bukan ranah mereka, kami diminta ke kelurahan sama ke bhabinkamtibmas," ujarnya.

Keduanya kembali bersama anggota bhabinkamtibmas ke lokasi.

Riyadi, tetangga almarhumah Yusi, saat menceritakan kejadian temuan mayat wanita yang dicor semen, di Jalan Nusantara RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023).
Riyadi, tetangga almarhumah Yusi, saat menceritakan kejadian temuan mayat wanita yang dicor semen, di Jalan Nusantara RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023). (TribunBekasi.com/Rangga Baskoro)

Saat itu, ia melihat adukan semen di halaman depan telah berkurang cukup banyak.

Riyadi kemudian mengetuk pintu kontrakan. Namun tak ada seorang pun yang keluar.

"Pas balik lagi sama bhabinkamtibmas, lah adukan semen sudah berkurang banyak. Saya ketuk terus, tapi enggak ada orang. Padahal saya yakin itu pelaku ada di dalam," kata Riyadi.

Baca juga: Jenazah Satu Keluarga Dibuang Dalam Septic Tank di Lampung, Lalu Lubangnya Ditutup Pakai Cor

Anggota Bhabinkamtibmas tak mengizinkan Riyadi dan suaminya mendobrak pintu rumah sebelum mendapatkan izin dari keluarga pelaku.

Saat menunggu, ia melihat lampu beserta AC kontrakan dinyalakan pada malam hari.

"Saya tungguin sampai malam. Logikanya kalau rumah kosong, semen enggak habis. Terus lampu dan AC enggak nyala. Eh pas malam nyala dua-duanya. Berarti pelaku ada di dalam dong dari tadi," tuturnya.

Sisa adukan semen yang berada di teras rumah TKP dua wanita dibunuh jasadnya ditutup coran semen di Bekasi pada Selasa (28/2/2023).
Sisa adukan semen yang berada di teras rumah TKP dua wanita dibunuh jasadnya ditutup coran semen di Bekasi pada Selasa (28/2/2023). (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)

Keduanya baru mendapatkan izin mendobrak pintu pada pukul 22.00 WIB.

Saat itu, polisi mendapati pelaku P telah tergeletak bersimbah darah di dalam kontrakan dengan luka sayat di tangan kiri.

Selain itu, terdapat gundukan coran di bawah tangga yang diduga dijadikan lokasi untuk mengubur korban menggunakan material adukan semen.

Motor yang digunakan kedua korban juga terdapat di lokasi.

"Baru pas pintu didobrak, bener, ada pelaku udah kegeletak banyak darah. Sama ada gundukan semen. Baru dibongkar semen itu tadi pagi," ujar Riyadi.

Kronologi

Penampakan gundukan coran semen yang mengubur dua jasad wanita di Bekasi pada Selasa (28/2/2023).
Penampakan gundukan coran semen yang mengubur dua jasad wanita di Bekasi pada Selasa (28/2/2023). (Istimewa)

Sebelumnya diberitakan, temuan dua mayat wanita, yang salah satunya diketahui dicor semen, telah menggegerkan warga di Jalan Nusantara RT11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Selasa (28/2/2023) dini hari tadi.

Heri selaku suami dari Almarhumah Yusi (45) yang jenazahnya tewas dibunuh dan dikubur semen di wilayah Bekasi, kini hanya bisa termenung.

Terlihat dari kedua bola matanya, Heri nampak terus mengucurkan air mata tanpa henti.

Heri menjelaskan secara rinci kronologi sampai akhirnya ia mengetahui dugaan jenazah istirnya disemen pelaku.

Menurut Heri, pada hari Minggu (26/2/2023) sekira pukul 13.00 WIB, Yusi sempat berpamitan kepada Heri untuk mengaji di Masjid At Taqwa, Perumahan Harapan Baru Regensi, Kota Bekasi.

Setelah itu, korban beserta ke empat rekannya, sempat menghampiri rumah makan Bakso di sekitar lokasi sekira pukul 16.00 WIB.

Satu dari empat rekan Yusi tersebut adalah Heni (48), yang juga menjadi korban lainnya dalam peristiwa itu.

"Dia (Yusi) kabari saya juga lagi di Masjid mengaji, ada si Heni juga, terus update foto juga pakai gamis warna putih berempat sama temennya," kata Heri, Selasa (28/2/).

Merasa khawatir dengan keberadaan sang istri karena tidak mengabari dirinya, Heri pun sontak mencoba rutin menghubungi Yusi melalui ponsel genggam.

Baca juga: Masih Tanah dan Licin, Satgas Pra TMMD ke-110 Bangun Posyandu dan Cor Jalan Kampung Cisaat Bekasi

Namun, sambungan telepon tersebut tidak digubris oleh Yusi.

Semakin khawatir dengan kondisi tersebut, Heri berinisiatif langsung mendatangi tempat Rumah Sakit sekitarnya, dengan ia menduga istirnya tersebut diperkirakan mengalami kecelakaan.

"Saya datangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cakung, karena saya takutnya istri saya kecelakaan, itu jam 22.00 WIB muter rumah sakit aja, tidak tahunya tidak ada," jelasnya.

Pencarian dilanjutkan kembali pada Senin (27/2) pagi hari sekira pukul 06.00 WIB.

Saat itu, Heri langsung mendatangi kantor Polisi Sektor Cakung, dan juga Polsubsektor wilayahnya untuk menanyakan keberadaan istrinya.

Belum juga berhasil, dirinya pun semakin khawatir dan curiga terdapat sesuatu masalah yang tengah menimpa istrinya.

"Saya datengin Polsek dan pospol Cakung untuk saya tanyakan detail ciri - ciri istri saya, tapi tidak ada info hilang juga bahkan mengetahui," lugasnya.

Jiwa inisiatif Heri pun kembali datang usai mengarahkan anaknya untuk mengecek keberadaan sang istri melalui sinyal GPS Maps.

Setelah diselidiki, rupanya lokasi Yusi tengah berada di kawasan Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Selain itu, sembari mencari informasi tersebut, rupanya Heri juga sempat menghubungi keluarga Heni, yang sebelumnya diketahui dirinya juga belum mendapatkan kabar serupa.

"Pas saya telfon keluarga Heni, katanya Heni juga belum pulang, pas di cek GPS lokasinya ada di Bekasi Utara itu rumah terduga pelaku, sama ternyata posisinya, langsung deh ke lokasi," imbuhnya.

Sesampainya di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Heri beserta keluarga dari Heni pun tidak diperkenankan untuk merangsak masuk ke hunian terduga pelaku.

Sehingga langsung menghampiri petugas Bhabinkamtibmas dan juga pihak Kelurahan setempat untuk dapat membantu merangsak masuk.

"Kalau saya langsung masuk, kena pelanggaran undang - undang saya, terus untuk pastiin ada istri saya, saya cek CCTV di sekitar lokasi, ternyata ada betul istri saya sama Heni naik motor masuk ke rumah ini (terduga pelaku)," imbuhnya.

Memasuki waktu magrib, Heri dan keluarga dari Heni pun rupanya juga belum diperkenankan untuk masuk, dan masih menunggu petugas berwenang datang.

Sekira pukul 22.00 WIB, seusai petugas datang, Heri pun langsung merangsak masuk, dan mulai curiga dengan melihat berupa adukan semen pada bagian halaman terduga pelaku.

"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.

Bersama keluarga Heni masuk ke dalam rumah, Heri langsung melihat pada bagian ruang tamu berupa banyaknya lumuran darah.

Tidak hanya itu, pada bagian ruang kamar juga terlihat terduga pelaku tengah menyayat saraf nadi.

"Si terduga pelaku itu lagi nyayat pakai pisau kater, sekarat itu, kayanya sih mau niat bunuh diri setelah kebongkar," tambahnya.

Bukti kuat Heri yakin istrinya berada di dalam rumah tersebut, rupanya ia menemukan kendaraan sepeda motor yang dikenakan, beserta gamis putih milik Heni.

Rasa curiga semakin datang, ketika Heri melihat terdapat gundukan semen persis di bawah tangga, dengan terdapat ciri - ciri berupa atribut yang dikenakan Yusi sebelumnya.

"Saya lihat itu gundukan semen nya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya disitu, karena saya tidak kuat," imbuhnya.

"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke Rumah Sakit, tapi pas sampai di Rumah Sakit meninggal," tambahnya.

Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil pengecekan autopsi dari kedua jenazah yang direncanakan petugas akan dilakukan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (28/2).

Kemudian kasus pembunuhan tersebut masih dalam fase penyelidikan pihak Kepolisian.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved