Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

Pemprov DKI Memastikan Bakal Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan Pemprov DKI juga sudah menyiapkan fasilitas kesehatan bagi warga yang terdampak kebakaran. 

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muji Lestari
Kolase Foto Tribun Jakarta
Kolase Foto Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Pemprov DKI pastikan menanggung biaya pengobatan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Pemprov DKI Jakarta memastikan akan menanggung biaya pengobatan korban kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara  Jumat malam (3/3/2023).

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan Pemprov DKI juga sudah menyiapkan fasilitas kesehatan bagi warga yang terdampak kebakaran

"Kami sudah mempersiapkan semua rumah sakit. Ada 14 (korban) yang berada di RSUD Koja. RS Pelabuhan Jakarta ada 5 (lima), RS Mulyasari sementara masih 15, lalu ada RSUD Tugu Koja menampung 10 pasien," kata Heru, Sabtu (4/3/2023).

"Di RSUD Koja sudah diatasi, seluruh warga terdampak mudah-mudahan kita doakan bisa segera sembuh dan untuk yang kritis semoga bisa melewati masa kritis itu," sambungnya. 

Heru juga menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta akan melihat kondisi kerugian material yang dialami korban kebakaran.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mempersiapkan lokasi yang strategis untuk tempat penampungan sementara dan posko bersama, bersinergi dengan Kementerian Sosial hingga jajaran Forkopimda DKI Jakarta.

Baca juga: Identifikasi Korban Meninggal Depo Pertamina Plumpang, RS Polri Buka Posko Mortem dan Ante Mortem

Gerak cepat sinergi ini dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisir dampak bagi korban kebakaran.  

"Kapolda dan seluruh jajaran turun membantu, Pangdam juga turun. Saya ucapkan terima kasih atas sinergi yang selalu ada dalam berbagai hal, termasuk dalam musibah kebakaran ini," tambah Heru. 

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, ada warga yang sudah diperbolehkan pulang, sebagian dirawat inap di RSUD Koja, dan sebagian dirujuk ke fasilitas kesehatan milik pemerintah pusat.

"Tentu kita lakukan triase prinsip kedaruratan. Ada yang bisa pulang, maupun yang harus rawat inap, serta dilakukan rujukan  apabila luka bakar di atas 80 persen," terangnya.

"Selain di RSUD Koja dan RSUD Tugu Koja, kita berkoordinasi dengan RS di sekitar lokasi kejadian, seperti RS Mulyasari, RS Pelabuhan, RS Firdaus serta RSCM dan RSPP yang siap menerima rujukan kasus berat. Sedangkan, korban meninggal sebagian besar dirujuk ke RS POLRI," imbuh Widyastuti.

Korban Kebakaran Pertamina Ngemper di Lantai RS

Sejumlah warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang terpaksa mengungsi ke RS Mulyasari, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.

Para pengungsi, yang sebagian lansia dan anak-anak ini tidur di lantai dengan alas seadanya.

Pantauan di lokasi, ada sedikitnya tiga kepala keluarga yang harus merasakan udara malam yang menusuk tubuh saat harus mengemper di lantai selasar rumah sakit. Heni Anggraini (51), salah satunya.

Heni sekeluarga, termasuk ibunya yang seorang lansia, mengungsi ke RS Mulyasari saat kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Aksi Relawan Wanita Selamatkan Nyawa Kucing di Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Ketika api membesar, Heni mulai mencari ibu dan anak-anaknya seraya menyelamatkan mereka ke tempat lebih aman.

Bersama warga lain yang ketakutan, Heni menggandeng sang ibu dan anak-anak berlari ke arah Jalan Plumpang Semper Raya.

Ia memutuskan untuk terus berlari sampai ke RS Mulyasari yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya.

Rumah sakit dipilih sebagai tempat pengungsian sementara supaya jika terjadi sesuatu pada ibu dan anak-anaknya, Heni bisa segera mengantar mereka.

Kondisi puing-puing sisa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Kondisi puing-puing sisa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Saya selamatkan badan, mama saya nenek-nenek, bawa anak kecil. Tadi dorong-dorongan sampai pada jatuh-jatuhan," kata Heni.

"Karena panik, nyari tempatnya di sini akhirnya taruh di sini. Takut kalo ada apa-apa kan biar bisa langsung," sambungnya.

Heni mengungkapkan, pada saat kebakaran terjadi, dirinya beserta keluarga sedang berada di dalam rumah yang hanya berjarak 20 meter dari Depo Pertamina Plumpang.

Heni sempat mendengar petir menyambar, sebelum akhirnya keluar rumah dan melihat api sudah berkobar hebat.

Warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang terpaksa mengemper di selasar RS Mulyasari, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang terpaksa mengemper di selasar RS Mulyasari, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

"Rumah saya 20 meter dari tempat kejadian. Pas hujan ada petir, habis petir semua langsung teriak, begitu saya keluar rumah bledak api besar sekali, langsung pada lari semua ke jalan besar," katanya.

Hingga Sabtu (4/3/2023) dini hari, Heni dan dua KK lainnya masih mengungsi di RS Mulyasari.

Mereka masih belum mengetahui bagaimana kondisi rumah masing-masing pascakebakaran hebat tersebut.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved