Depo Pertamina Plumpang Kebakaran
Harta Benda Marsian Ludes Dilalap Api Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Termasuk Anak dan Istrinya
Rumah Marsian sudah tak lagi berbentuk, bahkan anak dan istrinya pun jadi korban yang tak bisa diselamatkan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Marsian kehilangan seluruh hartanya yang berharga setelah kebakaran hebat yang terjadi di Depo Pertamina Prumpang, Jumat (3/3/2023) lalu.
Rumah Marsian sudah tak lagi berbentuk, bahkan anak dan istrinya pun jadi korban yang tak bisa diselamatkan.
Marsian beruntung selamat karena saat kejadian sedang tak berada di rumah.
Saat ditemui Kamis (4/3/2023) malam di RS Polri Bhayangkari Kramat Jati, Jakarta Timur, Marsian bercerita bahwa usai peristiwa itu, semua yang telah dimilikinya telah ludes dilalap api.
"Enggak, enggak bawa apa-apa saya. Orang sudah habis semua, sudah kebakaran rumahnya, sudah habis," kata Marsian, Kamis malam.
Marsian, yang bekerja serabutan di Bekasi, mengaku terkejut mendengar kabar dari anak bungsunya soal adanya ledakan di dekat rumahnya itu.
"Anak saya yang bontot nelepon. Saya angkat, nangis anak saya, 'pulang pak, pulang pak. (Depo) Pertamina kebakaran'. Saya masih jauh kan di Bekasi. Panik saya," ceritanya.
Dia pun bergegas pulang setelah mendapat kabar tersebut. Dan, saat sampai di lokasi, Marsian tak lagi melihat rumahnya yang berdiri kokoh.
Rumah itu adalah pemberian mertuanya dan sudah dia tinggali cukup lama. Marsian dan keluarganya tinggal di Jalan Melayu, RT 06/01 Kelurahan Rawa Badak Selatan Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Baca juga: TPU Bambu Apus Siapkan Lima Liang Lahat untuk Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Rumahnya ini tidak jauh dari lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
"Kalau (tinggal) di sana mah agak lama sih. Dari tahun 2002 kalau tidak salah. Jadi mertua sudah enggak ada, almarhum. Saya disuruh tempati sama almarhum," ujarnya.
Di RS Polri Bhayangkari ini, dia mengetahui bahwa anaknya meninggal dunia.
Anak Marsian, Fahrul Hidayatullah (28) pun sudah berhasil diidentifikasi oleh tim kepolisian. Sementara istrinya belum bisa dikenali.
Marsian berharap dengan kejadian ini, pihak Pertamina memberikan bantuan. Bahkan, jika bisa diberi pilihan, Marsian tidak ingin lagi tinggal di lokasi tersebut.

"Ya kalau ada pilihan lain mah pindah kalau ada pilihan lain. Ngeri. Sudah dua kali jalan (kejadian) soalnya," tutur dia.
Adapun saat ini RS Polri, Kramat Jati telah menerima 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpung.
Sebanyak dua di antaranya telah diidentifikasi sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi.
Kepala Pusat Inafis (Kapusinafis) Polri Brigjen Mashudi menjelaskan, proses identifikasi terhadap kedua korban dilakukan melalui sidik jari.
"Dari kedua yang disampaikan tadi yang berhasil diidentifikasi melalui sidik jari," kata Mashudi dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
Mashudi menyampaikan dua korban yang diidentifikasi itu adalah Fahrul Hidayatulah (28) dan Muhammad Bukhori (41).
Fahrul Hidayatulah berhasil diidentifikasi melalui sidik jari tengahnya. Sedangkan Muhammad Bukhori diidentifikasi melalui jari jempolnya.
Baca juga: 22 Orang Masih Hilang dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak
"Kami bisa mengambil perbandingan dari jempol kanan dan bisa kami identifikasi atas nama Muhamad Bukhori," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto mengatakan, proses identifikasi korban meninggal dunia dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang akan terus berlangsung hingga dua pekan.
Dia pun meminta doa agar proses identifikasi berjalan lancar dan jenazah bisa kembali ke keluarga.
"5 sampai 14 hari (ke depan), doakan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Marsian yang Istri dan Anak Meninggal akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang..."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.