Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

Terbitkan IMB, Anies Terseret Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, PSI: Enggak Tegas Jadi Pemimpin

Nama eks Gubernur DKI Anies Baswedan terseret dalam tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menewaskan belasan warga.

Tribun Network
Anies Baswedan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Nama eks Gubernur DKI Anies Baswedan terseret dalam tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menewaskan belasan warga.

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan Anies untuk kawasan Tanah Merah pun disinyalir jadi penyebab banyaknya korban yang jatuh dalam tragedi kebakaran yang terjadi Jumat (3/3/2023) kemarin.

Kebijakan Anies memberikan IMB meski warga tinggal di tanah ilegal pun dikritik Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI William Aditya Sarana.

Menurutnya, Anies seharusnya merelokasi warga bukan malah menerbitkan IMB Kawasan pada 2021 lalu.

"INi pembelajaran penting, pemimpin harus punya ketegasan. Jangan cuma mau ambil kebijakan yang enak didengar tapi bisa mencelakakan masyarakat," ucapnya, Senin (6/3/2023).

Politikus termuda di DPRD DKI ini pun membandingkan Anies dengan sosok Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang dinilai punya ketegasan sebagai pemimpin.

Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI, Ahok kala itu tegas meminta warga Tanah Merah pindah lantaran lahan yang mereka tempati selama puluhan tahun itu dianggap tak aman.

Walau demikian, upaya Ahok merelokasi warga gagal terlaksana lantaran eks politikus Gerindra itu kalah di Pilkada DKI 2017 silam.

Baca juga: Ahok yang Komisaris Pertamina, Kok Bisa PDIP Salahkan Anies Soal Korban Kebakaran Depo Plumpang

"Ketegasan pak BTP harus ditiru oleh pemimpin politik. Walaupun terkadang tidak nyaman, tapi kebijakan penting diambil untuk keselamatan masyarakat sendiri," ujarnya.

William pun kini mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk segera mencari solusi supaya peristiwa serupa tak terulang lagi.

Iap pun mengingatkan Pemprov DKI untuk segera memberikan bantuan kepada para korban.

"Pemprov DKI Jakarta sekarang harus fokus menyelamatkan warga. Pastikan mereka sekarang punya tempat tinggal yang aman dan korban dapat pengobatan gratis," tuturnya.

"Dan jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi," tambahnya menjelaskan.

Ahok Diminta Cari Sebab

Sementara, Ahok diminta untuk  mencari tahu sebab meletusnya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.

Menurut Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi, bagian Ahok adalah mencari tahu agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Ahok sebagai Komut dengan gaji besar mestinya cari tahu apa penyebabnya agar tidak keulang kembali. Sebab, tidak ada pencari fakta apa penyebabnya, bukan salahkan siapa-siapa, tapi untuk mengetahui agar tidak terjadi lagi," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/3/2023).  

Dia menyarankan agar Ahok menunjuk beberapa orang dalam pembentukan tim untuk mencari sebab kebakaran di depo yang menyumbang 20 persen BBM nasional. 

"Mestinya Ahok sebagai komisaris utama bisa bergerak bentuk tim independen, tapi Ahok diam saja. Sangat saya sayangkan," katan Fahmy. 

Di sisi lain, dia menambahkan, sisi keamanan pengolahan bahan bakar fosil dan green energy atau energi hijau pada dasarnya sama. 

"Secara teknis tidak juga (lebih aman green energy), kalau sistem pengamanan tidak bagus dalam proses pengolahan green energy, tidak beda jauh dengan BBM yang energik fosil. Karena itu, potensi risiko hampir sama, bedanya itu green energy outputnya energi bersih, tapi kalau terhadap potensi kecelakaan atau kebakaran hampir sama," pungkasnya.

Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Dilansir dari Tribunnews.com, data Sabtu (4/3/2023) malam, Posko Koramil Koja 01 mencatat jumlah korban yang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sebanyak 19 orang.

"Jadi, korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penanggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno kepada wartawan di lokasi.

Petugas pemadam kebakaran dan lainnya melakukan pemadaman dan evakuasi korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Petugas pemadam kebakaran dan lainnya melakukan pemadaman dan evakuasi korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. (Kompas.com)

Warno menjelaskan, dua jenazah terakhir berhasil ditemukan berkat bantuan anjing pelacak K9, namun dia tidak merinci secara pasti terkait lokasi ditemukannya dua jenazah tersebut.

"Dari Brimob K-9 dia bawa lima anjing pelacak, maka ditemukanlah jenazah itu. Kurang lebih (ditemukan tadi) siang menjelang sore," terangnya.

Warno mengungkapkan, diduga masih ada 3 korban lainnya yang masih tertimbun reruntuhan. Proses pencarian pun terus dilakukan.

"Yang hilang masih tiga orang. TNI tetap mencari, malam ini juga," ujarnya.

Baca juga: BPBD DKI: 371 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Mengungsi

Berikut nama-nama korban tewas berdasarkan data Posko Koramil 01 Koja:

1. Syaiful Anwar (Laki-laki/21 tahun)

2. Rospita (Perempuan/45 tahun)

3. Iis Ernayati (Perempuan/26 tahun)

4. Ilyas (Laki-laki/4 tahun)

5. Siti Aminah (Perempuan/40 tahun)

6. Hadi (Laki-laki/30 tahun)

7. Rahmad Syukur (Laki-laki/50 tahun)

8. Rohani (Perempuan/40 tahun) 

9. Naila (Perempuan/20 tahun)

10. Sumila (Perempuan/75 tahun)

11. Ayub (Laki-laki/45 tahun)

12. Yumiyati (Perempuan/18 tahun)

13. Hardiyansyah (Laki-laki)

14. Evelina (Perempuan/50 tahun) 

15. Nursaini (Laki-laki)

16. Ardiansyah (Laki-laki/50 tahun) 

17. Seluwidawati (Perempuan)

18. Trish Rhea Aprilita (Perempuan/12 tahun)

19. Syarif Hidayatullah

Seperti diketahui, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.

Dari informasi yang diterima pemadam kebakaran, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.16 WIB.

Adapun objek yang terbakar berawal dari pipa bensin pertamina yang diduga akibat sambaran petir.

Sebanyak puluhan unit mobil pemadam kebakaran dengan ratusan personel sudah dikerahkan untuk memadamkan api.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved