Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

Penarik Odong-odong Ini Kehilangan Langganan Pascamusibah Kebakaran Depo Plumpang: Ada yang Tewas

Musibah kebakaran hebat yang melanda permukimannya di kawasan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, turut berdampak kepada mata pencahariannya.

Istimewa
Neng, Kernet Odong-Odong Terpaksa Tak Bisa Cari Uang Karena Lokasi Biasa Dia Mangkal Hangus Terbakar. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Neng (34) tengah dirundung nestapa.

Musibah kebakaran hebat yang melanda permukimannya di kawasan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, turut berdampak kepada mata pencahariannya.

Perempuan itu biasanya mengail rezeki sebagai kernet odong-odong di permukiman itu.

Namun, kini mata pencahariannya terhenti sesaat lantaran permukiman sedang berduka.

Belum terpikir dari orang tua anak menanti-nanti naik hiburan rakyat murah meriah itu untuk sementara waktu.

Baca juga: Jasad Anaknya Korban Depo Pertamina Belum Teridentifikasi, Samuah: Udah 4 Hari Bolak-balik ke RS

Entah kapan pastinya keceriaan anak-anak akan kembali datang di permukiman itu.

Neng yang menarik odong-odong bersama suaminya itu harus lebih banyak bersabar.

Wanita yang biasanya berprofesi sebagai kernet odong-odong milik suaminya itu, kini terpaksa menghentikan sementara pekerjaannya karena lokasi biasa ia mengais rejeki hancur lebur dibabat jago merah imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jum'at (3/3/2023) lalu.

Baca juga: Kebakaran Depo Plumpang Makan Korban, Ketua DPRD DKI: Apa yang Diwanti-wanti Ahok Kejadian Sekarang

Pasalnya selama ini kata Neng, sebagian besar pelanggan odong-odong suaminya itu berasal dari Tanah Merah Bawah lokasi utama yang terdampak kebakaran Depo milik Pertamina tersebut.

"Mau gimana lagi, penumpang saya udah pada gak ada. Ada yang meninggal, ada yang luka-luka, bingung juga saya jadinya," ucap Neng ketika ditemui di Pos RW 01, Koja, Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023) seperti dilansir Tribunnews.com.

Neng yang sudah jadi kernet odong-odong sejak tahun 2018 silam itu memang salah satunya mengandalkan warga Tanah Merah Bawah sebagai pelanggan tetapnya.

Bukannya tak ingin mencari rezeki di tempat lain, dikatakan Neng, sebab di lokasi selain di Tanah Merah Bawah sudah terdapat odong-odong lain yang juga beroperasi mencari penumpang.

"Sekarang bingung mau mangkal dimana. Soalnya masing-masing unit itu punya pangkalan masing-masing," sebutnya.

Dari hasil odong-odong, Neng mengaku bisa mengantongi Rp 100 ribu tiap harinya, itu belum termasuk jika ada carteran dari warga sekitar.

Di lokasi Tanah Merah Bawah, biasanya tiap pekan dirinya dan suami mendapat carteran khusus dari warga semisal mengantar rekreasi ke tempat-tempat wisata.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved