Tangis Pria Pecah Saat Nenek Yuli dan Cucunya Korban Longsor Bogor Ditemukan Berpelukan
Tangis pria pecah saat Nenek Yuli (65) dan cucunya M Yusuf (8 bulan) yang menjadi korban longsor Bogor ditemukan berpelukan, Jumat (17/3/2023).
TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Tangis pria berbaju kuning pecah saat Nenek Yuli (65) dan cucunya M Yusuf (8 bulan) yang menjadi korban longsor Bogor ditemukan berpelukan, Jumat (17/3/2023).
Dua korban tewas itu berhasil dievakuasi di timbunan longsor Kampung Sirna Sari RT 007 RW 004, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Pria tersebut menahan rasa haru hingga harus dipapah petugas kesehatan hingga mobil ambulans.
Pria yang diduga anggota keluarga korban itu mengikuti petugas yang membawa kedua jasad itu.
Dengan menggunakan baju berwarna kuning, pria yang diperkirakan anggota keluarga nenek dan cucu ini terus terisak.
Baca juga: KA Pangrango Sudah Kembali Beroperasi Usai Terdampak Longsor
Dengan ditemukannya dua korban ini, seluruh korban yang tertimbun sudah berhasil dievakuasi.
On Scene Commander Basarnas Jakarta, Faber S pun mengungkapkan detik-detik nenek dan cucu ini berhasil dievakuasi.

Nenek dan cucu ini berhasil dievakuasi usai Tim SAR gabungan melakukan evakuasi dengan menggunakan alat berat.
"Pagi tadi kami sudah mencoba pencarian menggunakan ekskavator, korban ditemukan pada 13.30 WIB. Pada saat kita temukan menggunakan ekskavator, bayi tersebut dalam pelukan neneknya. Bersamaan," kata Faber di lokasi longsor, Jumat.
Faber menjelaskan, nenek dan cucu ini sudah berdasarkan mapping tim SAR gabungan sejak kemarin.
Benar saja, dua korban ini lokasi ditemukannya tak jauh dari prediksi mapping yang dilakukan oleh tim SAR gabungan.

"Memang untuk rencana operasi kita, kita sudah mapping titik mana rumah korban ini. Dimana lokasinya, awal operasi SAR itu ada tiga. Sudah ketemu dua, satu area kita tentukan. Alhamdulillahh kita tandai itu benar korban di situ," jelas Faber.
Saat ditemukan, Faber mengungkapkan, nenek dan cucu ini tertimbun material tanah longsor.
Dibawah korban, sambung Faber, adalah puing-puing reruntuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.