Ulah Mbah Slamet Bikin Anak-anak Jadi Yatim Piatu, Bunuh 2 Pasutri yang Pamit Bekerja ke Keluarga
Dari 12 korban, ada dua pasangan suami istri alias pasutri yang dibunuh lalu jasadnya dikubur Mbah Slamet.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Rani mengungkapkan pertemuan terakhirnya menjelang keberangkatan orangtua tersebut.
“Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong,” ucap Rani.

Ditambahkannya, saat itu sang ayah mengaku hendak bekerja mengerjakan sebuah proyek pembangunan rumah di Pulau Jawa.
Dia mengatakan sang ayah akan bekerja di Semarang.
“Tetapi saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulung Agung,” jawab Rani.
Rani teringat saat dirinya kerapkali bertanya mengenai kapan orangtuanya akan kembali ke rumah.
“Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi,”
“Beberapa hari lagi,”
“Terakhir ayah itu nelpon ga ke angkat pukul 17.30 pada 8 September 2021 sebelum lost kontak, dan setelah ditelpon balik sudah tidak aktif,” kenangnya.
Rani pernah mencoba untuk menghubungi sang ibu namun hasilnya sama, sang ibu tidak bisa dihubungi.
“Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde),” ujar dia.
Namun, tidak ada satupun yang mengangkat bahkan nomor tidak tersambung.
Selain Suheri dan Riani, pasutri Irsyad dan Tri juga memberikan kabar serupa kepada anaknya.
Anak korban yang tak ingin disebutkan namanya ini pernah mendengarkan percakapan orangtuanya dengan Mbah Slamet.
Baca juga: Minuman Pengantar Maut Racikan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Korban Muntah Sedikit & Tak Teriak
Mbah Slamet meminta Tri datang ke alamatnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.