Viral di Media Sosial
Ida Dayak Kerap Berpenampilan Sederhana, Ternyata Punya Kebun Kelapa Sawit dan Rumah Sewaan 2 Lantai
Ahli pengobatan alternatif Ida Dayak kerap berpenampilan sederhana. Siapa sangka tapi punya bisnis besar di kampungnya!
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Ahli pengobatan alternatif Ida Dayak kerap berpenampilan sederhana.
Dalam kesehariannya menyembuhkan pasien, Ida Dayak memakai Pakaian Adat Dayat Kalimantan Timur.
Bahkan Ida Dayak juga tak memakai alas kaki alias nyeker.
Meski begitu, Ida Dayak ternyata memiliki dua bisnis di kampung halamannya, di Desa Belengkung, Tana Paser, Kalimantan Timur.
TONTON JUGA
Hal tersebut diungkap sendiri oleh anak tunggal Ida Dayak, Herman Ida Andriani.
Herman mengatakan sang ibu sedang membangun rumah sewaan.
Rumah tersebut nantinya akan disewakan kepada pasien yang berobat kepadanya.
Ida Dayak menyediakan rumah singgah berbayar untuk para pasien yang berasal dari wilayah jauh.
Pembangunan rumah Ida Dayak tersebut hingga kini masih berlangsung.

Baca juga: Beredar Isu Ida Dayak Sembuhkan Tukul Arwana, Terkuak Fakta Sebenarnya
Rumah tersebut rencananya bakal dibangun dua lantai.
Dengan luas 8x2 meter persegi, rumah sewaan tersebut akan dibangun 5 kamar di masing-masing lantai.
Terkait tarif pengobatan dan pembukaan praktek di rumahnya, Herman mengaku belum tahu.
Sebab Ida Dayak hanya berpesan ke Herman agar anaknya itu mengurusi pembangunan rumah tersebut.
"Untuk perakteknya tidak, cuman belum tahu kedepannya, jadi rumah itu akan disewakan kepada pasien yang jauh sehingga tidak kesusahan lagi cari tempatnya," ujar Herman dilansir dari Tribun Kaltim, Jumat (7/4/2023).

Baca juga: Sisi Lain Ida Dayak Terlihat Saat Liburan, Anaknya Bongkar Kebiasaan Ibunya Jarang Pulamg
Selain bisnis rumah sewa, Ida Dayak juga punya bisnis lain yang telah berjalan.
Ida Dayak ternyata punya kebun sawit di wilayah rumahnya.
2 tahun tak pernah pulang ke rumah, Ida Dayak menyerahkan perawatan kebun sawit tersebut ke Herman.
"Ibu cuman minta tolong ke saya untuk fokus dulu merawat kebun sawit dan bikin rumah sewaan," imbuh Herman.
Lebih lanjut, Herman juga mengurai rencana masa depan Ida Dayak.
Tak lagi muda, Ida Dayak nantinya berencana akan menetap di rumah.
"Ada kemungkinan untuk menetap, karena bagaimanapun umur semakin tua jadi agak mengurangi aktivitas ke luar pulau, kalau rumah ini sudah jadi baru pulang kesini," kata Herman.
Pengobatan Gratis, Tapi Minyak Urut Tidak
Ida Dayak nyatanya telah menekuni bidang pengobatan alternatif sejak 3 tahun lalu.
Semula, Ida Dayak hanya menjajakan minyak urut warisan turun temurun kepada masyarakat.
Namun belakangan, Ida Dayak melakukan pengobatan patah tulang, keseleo, saraf kejepit, stroke hingga lumpuh.
Ida Dayak melakoni pengobatan tersebut sembari mengoleskan minyak urut khasnya ke pasien.
Baca juga: Praktik Ida Dayak Tidak Mistis? Pesulap Merah Samakan dengan Haji Naim yang Obati Verrell Bramasta
Kini viral dan banjir undangan pengobatan, Ida Dayak masih menggratiskan jasanya.
Ya, Ida Dayak selama ini memang tidak menarik biaya dari pengobatan yang ia lakukan.
Setiap pasiennya hanya disuruh membeli minyak urut khas Ida Dayak seharga Rp50 ribu.
Sempat disebut menjual Minyak Bintang, minyak urut Ida Dayak itu ternyata berbeda.
Minyak urut racikan Ida Dayak itu juga terlihat berwarna merah.
Lalu, dengan viralnya minyak tersebut, Ida Dayak juga mengimbau agar masyarakat tidak tertipu dengan adanya modus penipuan.

Baca juga: Praktik Ida Dayak Tidak Mistis? Pesulap Merah Samakan dengan Haji Naim yang Obati Verrell Bramasta
Karena bila minyaknya ada yang dijual secara online itu sudah pasti salah satu dari modus penipuan.
"Oh enggak, kalau selain Ibu Ida langsung yang menjual, kalau bilang itu minyak Ibu Ida yang menjual siapapun atau secara online atau orang lain yang tidak dikenal itu bukan minyak Ibu Ida Dayak," ucap Ida Dayak.
Menurutnya yang bisa mendapatkan minyak Ida Dayak itu hanyalah orang-orang yang pernah diobati olehnya.
Ida Dayak juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan menjual minyak Ida Dayak secara online.
"Saya tidak mau menjual barang online, saya langsung mengobati orang secara langsung, menangani orang, baru saya boleh kasih minyaknya, baru boleh kita jual," lanjutnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.