Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar

Kasus Kecelakaan Anak Petinggi Polri yang Tewaskan Pelajar Naik Penyidikan, Polisi Periksa 11 Saksi

Polda Metro Jaya akan memeriksa 11 orang saksi terkait kasus kecelakaan yang melibatkan anak petinggi Polri berinisial MMI (18).

Tribun Jakarta
Ilustrasi kecelakaan dan polisi. Polda Metro Jaya akan memeriksa 11 orang saksi terkait kasus kecelakaan yang melibatkan anak petinggi Polri berinisial MMI (18). 

"Di sini pun suami saya tidak ada intervensi sama sekali, semua di sini yang urus di Jakarta saya," ujar Ira.

Selain itu, ia menyebut suaminya tidak terlibat dalam peristiwa kecelakaan ini sehingga dinilai tak perlu muncul ke publik.

Model Ira Riswana di Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023), terkait kasus kecelakaan yang menimpa putranya. Ira Riswana terus mendampingi MM, anaknya, yang kini menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Model Ira Riswana di Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023), terkait kasus kecelakaan yang menimpa putranya. Ira Riswana terus mendampingi MM, anaknya, yang kini menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan. (warta kota/ikhwana)

"Suami saya tidak muncul bukan karena apa-apa. Karena sebenarnya sih, ini kan kecelakaan tidak ada kaitannya suami saya. Saya paham juga. Semua sama di mata hukum," ucap dia.

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Selatan tengah menyelidiki unsur pidana yang dilakukan pengemudi Mercy.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando mengatakan, dugaan awal penyebab kecelakaan itu karena pengendara motor menerobos lampu merah.

Namun, saat ini penyidik masih mendalami dugaan kelalaian yang dilakukan pengemudi Mercy.

"Menerobos lampu merah itu dugaan awal penyebab kecelakaan. Tapi juga kami, dari pihak kepolisian, lagi mencari mungkin ada kelalaian lain yang dilakukan oleh pengemudi Mercy yang ada unsur pidananya," kata Bayu.

Bayu menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil Traffic Accident Analysis (TAA) untuk menentukan kelanjutan kasus ini.

"Kami lagi menunggu, hasil TAA itu lah yang dapat menjadi dasar kami untuk menentukan tahapan ini akan dilanjukan ke penyidikan atau seperti apa," ujar dia.

"Jangan sampai nanti ada persepsi saya satu pihak nih. Karena kami juga lagi mencari unsur pidananya dari pihak Mercy. Jadi ini belum clear, belum putus," tambahnya.

Di sisi lain, pernyataan Kompol Bayu terkait penyebab kecelakaan membuat keluarga korban merasa disudutkan.

Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Yogyakarta: Tragis, Anggota TNI Tewas Usai Ditabrak Mobil yang Melaju Kencang

"Yang disudutkan malah pemotor. Misalkan pemotor itu mau lampu merah atau lampu apa pun, ini ada korban jiwa," kata kakak korban, N.

"Polisi hanya menyudutkan kami. Ini nyawa adik kami sudah nggak ada," imbuhnya.

Padahal, lanjut N, pelaku sempat berusaha kabur sebelum akhirnya disetop pengemudi ojek online (ojol) dan warga.

"Sedangkan penabrak itu pun mau kabur dia. Kalau misalkan nggak ditahan sama ojol dan warga, dia pasti kabur, kita nggak akan tahu dia siapa. Kalau dia ada niat baik, dia pasti berhenti, menolong, membawa ke rumah sakit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved