Harapan Bocah 8 Tahun di Jakarta Timur Ingin Sekolah: Pernah Diejek Teman, Enggak Bisa Baca
Alka Rajata (8), warga Pasar Rebo, Jakarta Timur berharap dapat mengenyam pendidikan di sekolah sebagaimana anak-anak seusianya.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Alka Rajata (8), warga Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur berharap dapat mengenyam pendidikan di sekolah sebagaimana anak-anak seusianya.
Sejak usia enam tahun Alka yang gemar belajar berhitung mendambakan dapat memperdalam ilmunya di sekolah, dan dapat bermain dengan riang layaknya anak-anak.
Nahas harapan tersebut urung terealisasi karena karena sang ayah, Abdullah terkendala masalah biaya dan akta kelahiran untuk mendaftarkan Alka ke sekolah.
"Mau pakai baju seragam, biar sekolah, biar pintar," kata Alka di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (14/4/2023).
Meski harapannya belum terwujud Alka tak kehilangan semangat, dia setiap harinya belajar membaca, menulis, dan berhitung bersama sang ayah di pos keamanan tempat tinggal mereka.
Baca juga: Girangnya Bocah-bocah Sambut Jokowi di Pasar Tugu Depok: Pak Mau THR, Pak!
Ejekan-ejekan anak-anak lain yang pernah diterima Alka karena belum bersekolah pun tidak lagi dihiraukan, Alka tetap tekun belajar hingga kini menguasai menulis, membaca, dan berhitung.
"Pernah diejek teman-teman pas masih umur enam tahun. Katanya 'enggak bisa baca'," ujar Alka.

Setiap harinya Alka menghabiskan waktu setidaknya 30 menit hingga satu jam untuk belajar bersama sang ayah, bahkan Abdullah kerap memberikan pekerjaan rumah (PR) untuk Alka.
Sebagai orang tua Abdullah paham betul pentingnya pendidikan bagi seorang anak, nahas dia tidak dapat berbuat banyak karena terkendala masalah biaya serta berkas akta kelahiran.

"Saya bilang kalau mau sekolah harus dari keinginan sendiri, jangan karena diledek. Harus disiplin, ada waktu main, ada waktu belajar. Saya juga masih berjuang biar Alka bisa sekolah," tutur, Abdullah.
Perasaan sedih, kalut, dan merasa tidak berdaya sebagai orang tua merundung Abdullah karena belum bisa mewujudkan mimpi anaknya untuk dapat mengenyam pendidikan.
Abdullah sebenarnya sudah berupaya mendatangi kantor Kelurahan Kalisari untuk proses membuat akta kelahiran anaknya sebagai berkas pendaftaran sekolah.
Baca juga: Bocah di Bekasi Tertembak Peluru Nyasar: Letusan Sempat Dikira Ban Pecah, 3 Komplotan Masih Diburu
Namun karena pembuatan akta kelahiran dilakukan di kantor Sudin Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Timur, Abdullah terkendala waktu untuk datang langsung mengurus.
"Pernah waktu itu ada rombongan anak-anak TK dan SD lewat, Alka cuman bisa diam saja melihat. Saya mau Alka sekolah, biar masa depannya bagus. Enggak seperti saya," harap Abdullah.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.