Susuri Gang Sempit Muara Baru, Polisi Endus Pembunuh yang Sembunyi di Rumah yang Ditinggal Mudik
Sebab, diketahui rumah kosong yang ditinggal warga ini menjadi tempat persembunyian para pelaku usai menghabisi nyawa korban.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Tim gabungan dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan menyusuri gang-gang sempit di Muara Baru untuk mencari tempat persembunyian dua pelaku pengeroyokan berujung pembunuhan pada Senin (24/4/2023) lalu.
Gang-gang di wilayah Kampung Elektro Muara Baru, RW 017 Kelurahan Penjaringan itu disasar lantaran kedua pemuda yang menusuk korbannya dengan badik tersebut diketahui bersembunyi dalam rumah warga yang sedang ditinggal mudik.
Berdasarkan video amatir milik kepolisian yang diterima TribunJakarta.com, anggota reserse berpakaian bebas ditemani pengurus wilayah menyisir gang-gang di Muara Baru beberapa jam setelah penusukan terjadi Senin malam sekira pukul 22.30 WIB.
Dengan berjalan kaki, petugas mencari rumah warga yang ditinggal mudik penghuninya.
Sebab, diketahui rumah kosong yang ditinggal warga ini menjadi tempat persembunyian para pelaku usai menghabisi nyawa korban.
Baca juga: AKBP Achirudin Diduga Pernah Todong Pistol ke Pemotor Wanita, Dinda Safay Kakak Ken Admiral Bereaksi
Pelaku pertama yang ditangkap ialah AR (17), seorang pelajar yang memiliki peran utama dalam kasus pengeroyokan berujung pembunuhan ini.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol M Bobby Danuardi menjelaskan, AR ditangkap empat jam setelah kejadian.
"Yang ditangkap pertama kali tersangka AR, hanya 4 jam AR kita amankan," kata Bobby dalam konferensi pers di Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (28/4/2023).
AR ditangkap dari sekitar kediamannya di wilayah Muara Baru.
Kemudian, 18 jam setelah penangkapan AR alias 22 jam setelah kejadian, polisi menangkap AP.
AP berperan sebagai pelaku utama karena dirinya yang telah menusuk korban AN (22) beberapa kali hingga tewas.
Pemuda pengangguran ini juga diketahui sebagai pemilik badik.
Polisi menangkap AP saat yang bersangkutan memanfaatkan rumah kosong tetangganya untuk menyembunyikan diri.
"AP ditangkap tanpa perlawanan. Yang bersangkutan bersembunyi di dalam rumah tetangganya," ucap Bobby.
Seiring penangkapan AP, polisi juga mencari badik yang dipakainya untuk menusuk korban.
Hanya saja, badik tersebut sudah dibuang AP ke atas atap rumah warga sehingga yang tersisa tinggal sarungnya.
Baik AP maupun AR kini sudah ditetapkan tersangka.
Bobby menjelaskan, pembunuhan ini didasari AR yang tidak terima kalah berduel menggunakan tangan kosong dengan kelompok korban.
Keempat korban masing-masing berinisial AN (24), MP (17), MF (21), dan RP (19).
Permasalahan awal sebenarnya terjadi antara tersangka AR dan korban MP, yang sebelumnya cekcok karena masalah personal.
"Tersangka AR ini ada ketersinggungan perkataan dengan saksi MP, jadi saksi atas nama MP ini mengatakan suatu hal yang membuat tersinggung melalui teman wanitanya si AR," ucap Bobby.
Di Senin malam itu, AR kemudian mengajak MP bertemu dan berkelahi dengan tangan kosong.
Saat itu AR kalah telak dari MP, sehingga dirinya pun pergi dari lokasi dan kelompok lawan menganggap permasalahan pribadi antar keduanya sudah selesai.
Nyatanya AR bertolak dari lokasi untuk memanggil temannya sekaligus pelaku satu, AP.
AR mengajak AP mencari keberadaan para korban untuk membalas dendam sambil membawa senjata tajam jenis badik.
"Setelah tersangka AP melakukan penusukan, tersangka AR meminta badiknya dan ikut menusuk saksi MP dan MF, yang mana MF tiga kali tusukan dan MP sebanyak tiga kali tusukan," sambung Bobby.
Atas penusukan ini, korban AN mengalami enam luka tusuk dan meninggal dunia ketika dilarikan ke rumah sakit.
Di sisi lain, tiga korban lainnya masih selamat meskipun ikut terkena beberapa luka tusuk.
Penangkapan terhadap kedua tersangka dilakukan tidak sampai 24 jam setelah kejadian.
Tersangka AR ditangkap lebih dulu, disusul AP yang dibekuk saat bersembunyi di sebuah rumah kosong yang ditinggal mudik penghuninya.
Kedua tersangka dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan berujung kematian.
Mereka terancam hukuman 12 tahun penjara.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Polres Jakut Ungkap Sindikat Curanmor Jaringan Jakarta-Sumatera, 3 Pelaku Ditangkap |
![]() |
---|
Gelar Doa Bersama hingga Bakti Kesehatan, Polres Jakut Gandeng Puluhan Ojol yang Bantu Jaga Wilayah |
![]() |
---|
Polres Jakarta Utara Fasilitasi Warga yang Kembalikan Barang Jarahan dari Rumah Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Polisi Cari Provokator Aksi Penyerangan Markas Polres Metro Jakarta Utara, 66 Perusuh Kini Tersangka |
![]() |
---|
Cegah Perusuh, Pasukan Polres dan Kodim Jakarta Utara Gelar Patroli Skala Besar Keliling Wilayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.