Pilpres 2024
Debat Sengit, Adian PDIP Bilang Prabowo Tak Pengalaman Menang, Andre Gerindra Singgung Orang Angkuh
Aksi debat sengit antara politikus PDIP Adian Napitupulu dan politikus Gerindra Andre Rosiade terjadi dalam survei Poltracking, Jumat (28/4/2023).
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Aksi debat sengit antara politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan politikus Gerindra Andre Rosiade terjadi dalam survei Poltracking, Jumat (28/4/2023).
Adian yang menjabat Wakil Ketua Koordinator Tim Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo mengungkit pengalaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang tak pernah menang dalam kontestasi Pilpres.
Hal itupun mendapat balasan dari Andre Rosiade dengan menyinggung orang angkuh.
Hasil rilis survei Poltracking Indonesia menyebut elektabilitas Prabowo ada di posisi teratas (33 persen), bersaing ketat dengan Ganjar Pranowo di urutan kedua (31,1 persen). Sementara di posisi ketiga adalah Anies Baswedan (22,4 persen).
Debat sengit Adian Napitupulu dan Adian berawal setela pemaparan elektabilitas capres di Pilpres 2024.
Baca juga: Tawa dan Tepuk Tangan Saat Prabowo Berjoget Terima Kedatangan Cak Imin, Pertemuan 2 Jam Sempat Alot
Adian menuturkan peluang Ganjar Pranowo menyalip Prabowo Subianto sangat besar bila survei digelar setelah deklarasi.
Selain itu, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu terus mengalami peningkatan bola melihat tren survei yang dipaparkan Poltracking.
"Itu kalau sekarang dilakukan survei pasca deklarasi harusnya dia sudah melewati Prabowo, itu yang saya lihat keluar dari survei nya tadi. Nah bagaimana kemudian kita akan menyikapi ini, kalau menurut saya PDIP sudah bergerak lebih cepat dari mereka yang duluan declare," kata Adian dalam rilis survei secara daring, Jumat (28/4/2023).

Bahkan, Adian yakin elektabilitas capres jagoan PDIP itu bakal jauh meninggalkan Prabowo Subianto.
Sebab, sebelum deklarasi saja, hasil survei Ganjar hanya terpaut nol koma persen dibandingkan Prabowo yang sudah lama mengumumkan deklarasi sebagai bacapres.
"Kalau kemudian angka survei tadi sebelum deklarasi, sementara Prabowo sudah deklarasi sekian lama sebagai calon presiden dari Gerindra Ya tentu sebuah perbandingan yang tidak Apple to Apple ya. perbandingan Apple to Apple itu kalau sudah sama-sama deklarasi," terangnya.
Adian lalu menyindir peluang Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Tak Takut Lawan Prabowo Subianto, PDIP: Kalah Terus di Pilpres
Adian menyebut Prabowo bukan lawan sepadan bagi bakal capres dari partainya, Ganjar Pranowo.
Dia mengungkit kekalahan berulang kali yang dialami Prabowo pada kontestasi Pilpres. Sindiran Adian ini pun langsung dibalas Andre dengan suara tinggi.
"Bagaimana kita mau takut atau kita khawatir, kalau melawan Prabowo yang berkali-kali kalah. Prabowo belum pernah punya pengalaman menang, pengalamannya kalah terus," singgung Adian.

Ia menganggap kontestasi Pilpres tidak akan berjalan seru jika melawan sosok yang kerap kali kalah.
"Sebenarnya, enggak menyenangkan buat kita bertanding dengan orang yang berkali-kali kalah. Kayaknya gimana gitu, enggak asik begitu loh. Ndre, sorry Ndre hehehe," ucap Adian.
Andre Rosiade pun menanggapi pernyataan Adian dengan serius.
Hal ini terlihat dari nada bicaranya yang agak naik.
Andre yakin orang yang bersifat angkuh bakal mengalami kekalahan di kemudian hari.
Ia pun menyinggung perjuangan Abraham Lincoln sebelum akhirnya menjadi Presiden Amerika Serikat.

"Orang angkuh bakal kalah, biasa itu. Mungkin enggak baca sejarah juga. Lincoln itu kalah 20 kali, yang ke-21 itu menjadi Presiden Amerika," tutur Andre.
Adian lalu meminta Andre tidak emosional dalam merespons. Adian menegaskan bahwa apa yang disampaikannya itu karena PDI-P maupun Ganjar butuh lawan yang sepadan dalam Pilpres.
"Kita butuh lawan yang juga pernah menang begitu loh. Kalau lawan yang kalah terus, enggak greget negitu loh, Ndre," kata anggota Komisi VII DPR ini.
"Enggak apa-apa, mungkin ada yang angkuh dan sombong ya enggak apa-apa," balas Andre.
Mendengar balasan Andre, menurut Adian, hal ini bukan soal angkuh atau tidak. Namun, Adian kembali mengungkit argumennya.
"Misalnya, petinju yang menang sekian kali kemudian masuk ke ring tinju dengan petinju yang sudah menang dengan jumlah hampir sama. Nah ini kan agak kurang asyik ketika kita diadu yang berkali-kali menang dengan yang belum pernah menang begitu loh. Itu doang," ucap Adian.
Baca juga: Gerindra DKI Apresiasi Bergabungnya Dua Putra Ahmad Dhani ke Partai Besutan Prabowo Subianto
Perdebatan ini terus berlanjut hingga sampai ke persoalan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Andre kemudian mengungkit jasa Prabowo yang melahirkan pemenang Pilgub 2012 lalu, yaitu Paslon Gubernur dan Wagub DKI Jakarta Jokowi-Ahok, bahkan Megawati pun ingin saat itu mengusung Fauzi Bowo ketimbang Jokowi-Ahok.
"Pasti deklarasi Bu Mega satu hari sebelum lebaran itu menunjukkan paniknya ya PDI Perjuangan melihat hasil survei Indikator itu yang menyatakan Pak Prabowo unggul hampir 5 persen ya dan juga Gerindra sudah memepet habis PDIP mungkin kalau nggak margin of error mungkin yang unggul Gerindra, tapi nggak apa-apa, nanti kita uji saja, biasa kalau ada orang angkuh dan begitu sombong itu hal lumrah. Nggak apa, kita uji saja," balas Andre.
Adian tak terima dan mempertanyakan soal hubungan bangga dengan kemenangan bisa menjadi sifat angkuh.
Menurutnya, yang menang boleh bangga dan bangga itu bukan sebuah keangkuhan.
"Justru menurut gua ketika kita diadu dengan yang kalah berkali-kali itu sebuah kesombongan, jangan. Kita harus diadu dengan yang sepantar," balas Adian.
Andre kemudian menimpali bahwa yang menang pada 2019, belum tentu terjadi pada Pemilu 5 tahun setelahnya.
"Kalau kemudian Andre melihatnya sebagai kompetisi partai, PDIP dan Gerindra ini kita lihat hasil perolehan pileg. Kalau kemudian kita bicara capres ya kita bicara Ganjar dan Prabowo," balas Adian.
"Saya menjawab karena menyerempet dan menghina pimpinan saya. Kami Gerindra Pak Prabowo mengajarkan untuk menghormati lawan, tapi kami tidak pernah takut kalau menghadapi tantangan siapa saja," tandas Andre. (Tribunnews.com/Reza Deni/Kompas.com)
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.