Polemik Ruko Serobot Saluran Air
Puluhan Ruko Serobot Saluran Air di Pluit, Camat Penjaringan Membiarkan
Ketua RT, Riang Prasetya mempertanyakan integritas Camat Penjaringan terkait polemik puluhan ruko yang menyerobot saluran air dan bahu jalan di Pluit.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Ketua RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit Riang Prasetya mempertanyakan integritas Camat Penjaringan terkait polemik puluhan ruko yang menyerobot saluran air hingga bahu jalan di Jalan Niaga, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Riang menganggap ada semacam pembiaran dari pihak Kecamatan Penjaringan maupun Kelurahan Pluit soal bangunan-bangunan yang dinilai melanggar aturan tersebut.
"Yang saya sesalkan pihak Kecamatan Penjaringan, yang sampai hari ini dijabat Camat Depika Romadi, saya sudah menyampaikan ini dari tahun 2019 sampai hari ini tahun 2023 belum juga ada pelaksanaan pembongkaran," kata Riang, Kamis (11/5/2023).
Riang mengatakan, dirinya sudah melaporkan keberadaan sedikitnya 42 ruko yang menyerobot saluran air dan bahu jalan sejak tahun 2019 silam.
Laporan sudah diajukan ke kecamatan dan kelurahan, namun tak ada penindakan yang signifikan.
Baca juga: Besok, PAN, PSI, dan PKB Datangi KPU DKI Daftar Bacaleg DPRD
"Negara ini nggak kekurangan pejabat pandai, yang kurang adalah pejabat yang punya integritas dan moral. Pihak Kecamatan Penjaringan mana integritasnya, kok dibiarkan," ucapnya.
Akhirnya, pada tahun 2023 ini Riang mengajukan laporannya ke Pemprov DKI Jakarta hingga akhirnya ditanggapi.
Meski sudah ada tanggapan dari Pemprov DKI Jakarta, hingga kini belum ada tindakan pembongkaran terhadap ruko yang menyalahi aturan.
Dirinya pun tak paham mengapa hingga kini belum ada pembongkaran ruko-ruko yang menyerobot saluran air dan bahu jalan tersebut.
Belakangan, baru ada satu dari total 42 pemilik ruko yang secara pribadi membongkar bagian tempat usahanya yang melewati garis sempadan bangunan (GSB).
"Total di Blok Z4 Utara ada 20 unit, Z8 Selatan ada 22 unit. Kalo Z4 Utara seluruhnya maju seperti ini. Ini saluran air mereka keramik, mereka beton, mereka tutup," kata Riang.
"Satu ruko dengan kesadaran bongkar sendiri. Masih ada 41 ruko belum dibongkar," imbuhnya.
Keberadaan ruko-ruko yang menutupi saluran air dan menyerobot bahu jalan ini, kata Riang, memiliki dampak tertentu.
Dampak pertama ialah air yang sulit mengalir ketika hujan turun karena salurannya sudah tertutup bangunan.
Kemudian, ruas Jalan Niaga kini menjadi lebih sempit lantaran bahu jalannya sudah diokupasi tempat usaha.
"Ketiga ini bukan haknya mereka, ini tanah negara," tegasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Tunggu Penyelidikan, Kamaruddin Siap Bongkar Konsorsium Chinatown yang Bekingi Riang Prasetya |
![]() |
---|
Riang Disebut Punya Misi Tersendiri Buat Chinatown, Video Bongkar Paksa Ruko Pluit Jadi Barang Bukti |
![]() |
---|
Kamaruddin Sebut RT Riang Terlibat Konsorsium Chinatown, Perannya Lebarkan Jalan Ruko Pluit 20 Meter |
![]() |
---|
Kamaruddin Bawa Bukti Chat WA Bongkar Misi Terselubung Riang Prasetya Bangun Chinatown di Pluit |
![]() |
---|
Satpol PP Tunggu Proses Hukum Ketua RT Riang untuk Lanjutkan Penertiban Ruko Tutup Saluran Air Pluit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.