Cerita Kriminal

Detik-detik Tukul Pembacok Arya Saputra Digiring Polisi, Cuma Bisa Tertunduk dengan Tangan Diborgol

Terkuak detik-detik pelaku pembacokan Arya Saputra siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, ASR alias Tukul (17) saat digiring polisi.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TribunBogor
Penampakan Tukul, eksekutor utama tewasnya Arya Saputra saat digiring ke Mako Polresta Bogor Kota, Kamis (10/5/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak detik-detik pelaku pembacokan Arya Saputra siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, ASR alias Tukul (17) saat digiring polisi masuk ke Polresta Bogor Kota.

Sekedar informasi setelah buron selama dua bulan, Tukul akhirnya ditangkap, pada Kamis (11/5/2023).

Pantauan TribunJakarta, Tukul tiba di Mako Polresta Bogor Kota sekira pukul 19.33 WIB.

TONTON JUGA

Tukul tiba usai diberangkatkan dari Yogyakarta, tempat dimana dirinya ditangkap.

Saat tiba di Polresta Bogor Kota, Tukul mengenakan kaos berwarna hitam serta kolor hitam.

Tukul digandeng Polresta Bogor Kota dengan tangan diborgol ke belakang.

Saat diamankan ke Mako, Tukul hanya bisa menunduk.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan Tukul ditangkap di sebuah warung yang berada di Yogyakarta.

Terungkap tampang Tukul si pembacok Arya Saputra yang baru saja ditangkap di Yogyakarta setelah buron dua bulan lebih satu hari.
Terungkap tampang Tukul si pembacok Arya Saputra yang baru saja ditangkap di Yogyakarta setelah buron dua bulan lebih satu hari. (Tribun Bogor)

Baca juga: Ayah Arya Saputra Ingin Tukul Pembacok Putranya Dihukum Mati, Lihat Muka Pelaku Pun Langsung Emosi

"Di Yogyakarta tersangka ditangkap di sebuah warung," kata Bismo di Mako Polresta Bogor Kota, Kamis (10/5/2023) malam.

Bismo menambahkan, saat ditangkap di Yogyakarta, Tukul sedang bekerja di warung tersebut.

"Di sana dia sempat bekerja di warung," tambah Bismo.

Namun, Tukul saat ditangkap, kata Bismo, tidak sempat melakukan perlawanan apapun.

"Saat ditangkap. Tukul Tidak ada perlawanan apapun," sambungnya.

Baca juga: Inilah Tukul Si Pembacok Arya Saputra Setelah 2 Bulan Buron, Tangan ke Atas Pasrah Diborgol Polisi

Meski begitu, saat ini, kata Bismo, pihaknya terus mendalami kasus ini usai Tukul ditangkap.

Termasuk, ada keterlibatan orang lain saat Tukul lari ke Yogyakarta.

"Nanti kita dalami soal itu," tandasnya.


Ayah Arya Saputra Emosi

Mendapat kabar Tukul ditangkap dari pihak kepolisian, keluarga angkat Arya Saputra langsung mendatangi Polresta Bogor Kota.

Mereka ingin memastikan bahwa pelaku benar-benar sudah tertangkap.

Setelah tiba di Mapolresta Bogor Kota, ayah angkat Arya Saputra, Ruja'i tak kuasa menahan rasa amarahnya ketika melihat pelaku yang sedang di BAP oleh pihak kepolisian.

Bahkan, Ruja'i mengakui bahwa dirinya sempat mengumpat kepada pelaku karena emosinya sudah tak tertahankan lagi.

Baca juga: Doa Keluarga dan Ibu Penuntun Syahadat Arya Saputra Terkabul, Tukul Pembacok Siswa SMK Ditangkap

"Terus terang aja saya ngomong kasar tadi karena emosi sama dianya (pelaku)," ujarnya kepada wartawan di kediamannya di Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (11/5/2023).

Bahkan, karena rasa emosinya yang sudah memuncak, Ruja'i begitu bernafsu untuk memberikan pelajaran terhadap pelaku pembunuh anaknya.

"Saya sih pengen nonjok terus terang aja, saya udah kesel banget," katanya.

Karena khawatir terjadi kegadugan yang berlebih, Ruja'i pun diarahkan oleh polisi untuk menunggu di luar ruangan BAP.

"Akhirnya ditahan sama polisinya disuruh tunggu di luar," katanya.

Sejak pertistiwa pembacokan Arya Saputra Siswa SMK Bina Marga Kota Bogor pada Jumat (10/3/2023) lalu, terhitung sudah 35 hari  ASR (17) alias Tukul melarikan diri.
Sejak pertistiwa pembacokan Arya Saputra Siswa SMK Bina Marga Kota Bogor pada Jumat (10/3/2023) lalu, terhitung sudah 35 hari ASR (17) alias Tukul melarikan diri. (TRIBUNBOGOR)

Baca juga: Tukul Eksekutor Pembacokan Arya Saputra Ditangkap di Yogya, Sikap Tak Pantas Keluarga Pelaku Terkuak

Ruja'i lalu berharap pelaku mendapat hukuman mati.

"Semuanya berharap dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati," ujarnya.

Ruja'i mengaskan, pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

Sebab, kata dia, nyawa seseorang tidak bisa tergantikan dengan apapun.

"Karena anak saya engga bisa dibayar dengan uang, nyawa harus bayar nyawa," tegasnya.

Di tempat yang sama, ibu angkat korban, Kusmiati (51) mengutarakan hal senada.

Orang tua angkat Arya Saputra korban pembacokan yang tewas di Simpang Pomad Kota Bogor mengenang semasa hidup anaknya, cita-cita almarhum kini bakal terwujud.
Orang tua angkat Arya Saputra korban pembacokan yang tewas di Simpang Pomad Kota Bogor mengenang semasa hidup anaknya, cita-cita almarhum kini bakal terwujud. (TRIBUNBOGOR)

Baca juga: Tukul Pembacok Arya Saputra Siswa SMK di Bogor Sudah Buron 2 Bulan, Terkuak Kondisi Makam Korban

Ia berharap pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya.

"Kalau dihukum ringan kan bisa keluar, kalau anak saya kan engga bisa kembali," katanya.

Seperti diketahui, Arya Saputra meninggalkan orang-orang yang dicintainya dengan cara yang cukup tragis, yaitu menjadi korban pembacokan oleh pelajar lain ketika pulang sekolah pada Jumat (10/3/2023).

Arya Saputra yang saat itu bersama empat orang temannya sedang menyebrang jalan di Simpang Pomad terkena sabetan senjata tajam oleh tiga orang pelajar yang berboncengan dari arah Cibinong menuju Kota Bogor.

Akibatnya, Arya Saputra mengalami luka terbuka pada bagian wajah sebelah kiri.

Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong karena luka yang dialaminya sangat serius.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved