Pilpres 2024

Jokowi Tak Nyapres, Pengamat Yakin Relawan Selamatkan Diri Main Dua Kaki di Pilpres 2024

Pengamat politik, Ujang Komarudin menilai pengaruh relawan Jokowi untuk memenangkan salah satu kandidat di Pilpres 2024 tak begitu besar.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidato di acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Pengamat politik, Ujang Komarudin menilai pengaruh relawan Jokowi untuk memenangkan salah satu kandidat di Pilpres 2024 tak begitu besar. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai pengaruh relawan Jokowi untuk memenangkan salah satu kandidat di Pilpres 2024 tak begitu besar.

Faktor utamanya lantaran Jokowi bukanlah aktor utama yang akan bertarung di Pilpres 2024.

Karenanya, sumbangan suara dari para relawan Jokowi seperti yang terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019 tak akan signifikan.

"Kalau untuk 2024 itu peluangnya 50:50 karena Jokowinya sudah tidak menjadi capres lagi, dan kekuasaan Jokowi juga akan habis," kata Ujang saat dihubungi TribunJakarta.com, Senin (15/5/2023).

Ujang memprediksi bakal banyak relawan Jokowi yang justru menyeberang membentuk relawan sendiri ke salah satu kandidat capres.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Beri Pesan Relawan Jokowi: Kita Bikin Makin Kompak!

Setidaknya hal itu sudah terlihat dari relawan Jokowi Mania (Joman) yang kini menjadi relawan Prabowo Subianto dengan nama Prabowo Mania 08.

Ujang menilai hal itu merupakan dinamika bisa di dalam politik.

"Relawan juga pasti akan main di dua kaki, mereka menyelamatkan diri untuk mencari figur capres yang menang," kata Ujang.

Menurut Ujang, ketimbang relawannya, pengaruh dukungan Jokowi secara langsung justru lebih besar pengaruhnya terhadap sosok kandidat yang diusungnya.

Sebab, bagaimanapun Jokowi saat ini hingga berlangsungnya Pemilu 2024 mendatang masih berstatus sebagai presiden sehingga mempengaruhi dukungan ke pemilih.

Karenanya, Ujang menilai Jokowi cukup besar peluangnya untuk menjadi king maker pada kontestasi pilpres.

"Ketika pilpres dilaksanakan pada 14 Februari 2024, Jokowi masih jadi presiden, pasti dia kuat ya untuk bisa mempengaruhi dukungan ke pemilih dan bisa memenangkan kandidat yang didukungnya karena presiden punya semua sumber daya untuk kandidat yang didukungnya tersebut," papar Ujang.

Baca juga: Capres 2024 Ganjar Pranowo Diteriaki ‘Presiden’ di Acara Relawan Jokowi

Diketahui, Minggu (14/5/2023) kemarin menjadi puncak Musra yang diadakan di Istora Senayan dan dihadiri Presiden Jokowi.

Musra merupakan acara yang diadakan kumpulan relawan Jokowi untuk menjaring sosok bakal capres pilihannya.

Acara puncak Musra kemarin pun, para relawan Jokowi menyerahkan tiga nama kepada Jokowi, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto.

Kendati sudah diserahkan tiga nama tersebut, Jokowi belum mengumumkan pilihannya.

Jokowi hanya menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian besar.

"Ini negara besar bangsa besar. Dan rakyat kita rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat butuh pemimpin yang benar, yang dekat dengan rakyat. Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan."

"Dan pemberani yang berani, pemberani demi rakyat. Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang ngerti bagaimana memajukan negara ini," kata Jokowi menyebut kriteria suksesor idamannya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved