Bukan Erick Thohir, Akmal Marhali Sebut Raihan Emas Timnas Indonesia di SEA Games Prestasi Iwan Bule

Tim Garuda Muda yang berhasil mengalahkan Thailand di final dengan skor 5-2 pada Selasa (16/5/2023) itu sudah lama dibentuk, sejak era Iwan Bule.

Tribun Jakarta
Ketum PSSI Erick Thohir dan eks Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat Sepak Bola, Akmal Marhali, menyebut keberhasilan Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas di SEA Games 2023 Kamboja, merupakan prestasi dari Ketua Umum atau Ketum PSSI 2019-2023 Mochamad Iriawan (Iwan Bule), bukan Ketum PSSI hari ini, Erick Thohir.

Menurut Koordinator Save Our Soccer (SOS) itu, Garuda Muda yang berhasil mengalahkan Thailand di final dengan skor 5-2 pada Selasa (16/5/2023) itu sudah lama dibentuk, sejak era Iwan Bule.

Sementara, Erick Thohir yang baru menjabat tiga bulan, hanya mendapat durian runtuh.

"Ya kalau saya lihat, bahwa ini sebenarnya keberhasilan ya, kalau mau dihitung secara prosentase, ini kan keberhasilan yang diraih pada era Pak Mochamad Iriawan."

"kalau Pak Erick kan baru bertugas dan kebetulan mendapat durian runtuh dan hokinya besar hingga kemudian meraih prestasi di SEA Games kali ini," kata Akmal di acara Ngobral Youtube TribunJakarta Official hari ini, Jumat (19/5/2023).

Akmal memaparkan, tim besutan Indra Sjafri yang sukses menjadi raja ASEAN adalah tim U-20 yang dibentuk untuk Piala Dunia U-20 tahun 2021 silam.

Sebenarnya, Indonesia sudah ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sejak 2019 lalu, namun karena Pandemi Covid-19, penyelenggaraan 2021 diundur menjadi 2023.

Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali di program Ngobral TribunJakarta.
Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali di program Ngobral TribunJakarta.

Baca juga: Bangga Indonesia Rebut Medali Emas SEA Games, Kapten Rizky Ridho: Kami Bawa Emas Untuk Kalian

Tim yang sudah dibangun sejak 2021 itupun semakin matang kala dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 pada 2023.

Namun nahas, karena unsur politik penolakan Timnas Israel, FIFA mencabut status tuan rumah dari Indonesia dan tim yang sudah dibentuk pun tidak mendapat jatah bermain.

Tim tersebutlah yang kini berjaya di SEA Games 2023.

"Tapi kita tidak boleh melupakan jasa-jasa ketua umum sebelumnya Pak Mochamad Iriawan yang sejatinya yang menanamkan terlebih dahulu. Platnas jangka panjangnya kan sebenarnya cukup panjang."

"Dari Timnas Piala Dunia U-20 yang seharusnya main 2021 tapi batal angkatan Witan Sulaeman. Kemudian ditambah lagi Timnas U-20 yang main saat ini yang harusnya main pada 2023, besok pada 20 Mei," papar Akmal.

Para pemain Timnas U-22 Indonesi berfoto bersama usai meraih medali emas cabang olah raga sepak bola dalam ajang SEA Games 2023 Kamboja, Olympic Stadium, Phnom Penh Kamboja, Selasa (16/5/2023).
Para pemain Timnas U-22 Indonesi berfoto bersama usai meraih medali emas cabang olah raga sepak bola dalam ajang SEA Games 2023 Kamboja, Olympic Stadium, Phnom Penh Kamboja, Selasa (16/5/2023). (Instagram)

Akmal menambahkan keprihatinannya atas dibatalkannya Indonesia menjadi host Piala Dunia U-20.

"Sayangnya Piala Dunia U-20 harus mengalah karena kepentingan politik praktis," jelasnya.

Sebab, Indonesia kehilangan kesempatan untuk berprestasi di level dunia.

"Juara SEA Games saja sudah seperti ini apa lagi kita bisa berprestasi di Piala Dunia," ujar Akmal.

Secara umum, Akmal mengapresiasi Rizky Ridho dan kawan-kawan yang sukses unjuk gigi menjadi juara di SEA Games 2023 Kamboja.

Rasa percaya diri anak asuh Indra Sjafri berhasil ditunjukkan dengan tidak menjadi inferior di depan Vietnam dan Thailand.

Pelatih Tim U-22 Indonesia, Indra Sjafri, didampingi Rizki Ridho mengikuti Pre Match Press Conference jelang laga semifinal kontra Vietnam pada Jumat (12/5/2023).
Pelatih Tim U-22 Indonesia, Indra Sjafri, didampingi Rizki Ridho mengikuti Pre Match Press Conference jelang laga semifinal kontra Vietnam pada Jumat (12/5/2023). (pssi)

"Kita tampil sangat percaya diri. Kita tidak tampil inferior ketika berhadapan dengan Vietnam dan Thailand di semi final dan final, ini sudah menggambarkan ada langkah maju dari sepak bola kita."

"Sehingga kita berharap prestasi ini bisa kita pertahankan bahkan kita tingkatkan," jelas Akmal.

Kendati demikian, masyarakat pecinta sepak bola hingga federasi dan pemain tidak boleh berpuas diri.

Masih ada kompetisi lain yang juga harus diperjuangkan.

"Yang harus dipahami para pecinta sepak bola kita, dan juga para pengurus sepak bola kita adalah bahwa juara SEA Games adalah baru step pertama, kalau anak tangga itu, anak tangga terbawah dari apa yang ingin kita raih di sepak bola internasional."

"Karena SEA Games kan level regional paling renadh lah di level internasional," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved