Viral di Media Sosial
Derlin Siswa SMA di Banten Lelah Bangun Jam 1 Pagi Bikin Kue, Ketiduran di Kelas Lalu Diisengi Guru
Bangun dinihari membuat Derlin kelelahan bahkan tak jarang tertidur di kelas saat jam pelajaran berlangsung.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Derlin Wahyudi, siswa MAN 4 Pandenglang, Banten setiap hari bangun pukul 01:00 WIB untuk membuat kue.
Bangun dinihari membuat Derlin kelelahan bahkan tak jarang tertidur di kelas saat jam pelajaran berlangsung.
Derlin menceritakan satu momen lucu diisengi guru Matematikanya saat dirinya tertidur di kelas.
Kepada TribunJakarta.com Derlin bercerita, ia berjualan kue sudah sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Setelah masuk MTsN 3 Pandenglang, Derlin kembali berdagang namun hanya bertahan selama satu tahun.
"Setelah lulus SD saya melanjutkan sekolah ke MTsN 3 PANDEGLANG sempat jualan juga 1 tahun dikarenakkan pandemi belajar nya daring jadi ga bisa jualan lagi," kata Derlin.
Keadaan yang memaksa Derlin untuk berjualan lagi saat ia kini duduk di bangku SMA.
Usaha orangtua Derlin bangkrut, ia pun harus memutar otak agar tetap bisa melanjutkan sekolah.
Hingga akhirnya Derlin memutuskan untuk membuat dan berjualan kue di sekolahnya.
Setiap harinya, Derlin harus bangun pukul 01:00 WIB untuk menyiapkan dagangannya mulai dari donat, bakpau, hingga basreng.
"Iya jam 1 kalau enggak gitu nanti takut kesiangan apalagi bikin donat sama bakpao harus nunggu ngembang dulu, kadang bangun jam segitu aja suka telat juga," tutur Derlin.
Karena sangat lelah, tak jarang Derlin tertidur di dalam kelas.
Baca juga: Awal Mula Siswa SMA di Banten Derlin Dagang Kue di Sekolah, Jual Kelinci Kesayangan untuk Modal
Bahkan ada momen lucu ketika Derlin tidur di kelas dan diisengi oleh gurunya.
"Pernah juga pas mata pelajaran MTK aku ketiduran saking capek nya dan pas bangun muka aku penuh sama sepidol pak guru," kata Derlin sambil tertawa.
Derlin lalu mengaku keuntungan hasil berdagang, ia tabung dan digunakan untuk jajan sekolah.
Tak cuma itu, Derlin kadang menggunakan uangnya untuk membeli beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
"Untuk hasil jualan sebagian saya tabung dan sebagian di pakai kebutuhan sehari hari seperti beli beras sabun cuci dan lauk, kalau misal mamah belum ada uang buat ngasih," ucap Derlin.

Derlin kemudian bercerita tak jarang ia tidur hanya satu jam.
"Mulai tidur nya itu tergantung ada enggaknya pekerjaan aja," ucap Derlin.
"Kalo misal ada tugas sama bikin basreng baru bisa tidur jam 11,"
"Pernah juga tidur cuma 1 jam dan Alhamdulilahnya Allah selalu kasih aku kesehatan," imbuhnya.
Lebih lanjut Derlin bercerita selama ini ia tinggal di rumahnya sendirian.
Derlin mengaku kedua orangtuanya sedang merantau ke Depok.
"Sekarang tinggal di rumah sendirian karena Mama dan Papa merantau ke Depok," kata Derlin.
Remaja yang mulai berdagang sejak kelas 3 SD ini kemudian membeberkan cita-citanya.
"Cita-cita saya pengen memiliki suatu perusahaan yang mengurangi angka pengangguran," ucap Derlin.
Ingin jadi pengusaha
Kegigihan dan tekad menjadi awal mula Derlin berjualan sambil sekolah karena kebutuhan hidup dan cita-citanya menjadi seorang pengusaha.
Baca juga: Lelah saat Bikin Kue, Siswa MAN 4 Pandeglang Derlin Wahyudi Pingsan hingga Rumah Hampir Kebakaran
"Saya bercita-cita menjadi pengusaha, pengen punya usaha baju dan kuliner, ingin mengurangi angka pengangguran," kata Derlin dikutip dari TribunBanten.com.
Motivasinya pun ia sebut cukup sederhana dan hanya berbekal kata-kata mutiara.
"Motivasi saya karena ada sebuah quotes 'lebih susah cari kerja daripada bekerja', itu motivasi saya," tuturnya.
Selain itu, Derlin juga sebagai anak pertama dari dua bersaudara memiliki rasa tanggungjawab besar kepada adiknya yang masih berusia 7 tahun.
"Saya anak pertama, adik saya berusia 7 tahun ikut merantau dengan orangtua, sebagai anak pertama ada rasa ingin bisa bertanggungjawab," katanya.
Derlin pun menjelaskan bahwa dirinya tinggal seorang diri karena ditinggal merantau.

Meski begitu rumahnya tidak terlalu jauh dengan sang nenek.
"Ada Nenek, cuma rumahnya agak jauh, tapi nggak jauh-jauh banget," jelasnya.
Dirinya pun menjelaskan bahwa ia ingin mandiri dengan berusaha berjualan sendiri dan tidak bergantung pada orangtuanya yang merantau.
"Kekuatan motivasi ada pada diri sendiri sebetulnya," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.