Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan
Perjuangan Guru Baik Bantu Viky Siswa SMA Viral Lulus Sekolah, Ogah Peristiwa 3 Tahun Lalu Terulang
Tak sekali, guru baik yang enggan disebutkan namanya tersebut rupanya sudah membantu Viky berkali-kali dalam dunia pendidikan.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap jasa guru baik dalam pendidikan Viky siswa SMA yang viral mengaku jalan kaki ke sekolah.
Guru baik yang mengajar di SMK Daarun Nimah, Bojongsari Lama, Depok ini sudah berkali-kali membantu Viky.
Selain merasa kasihan, hal itu dilakukan guru baik karena ogah peristiwa yang dialami Viky tiga tahun lalu terjadi lagi.
Viky merupakan pemuda viral yang mengaku jalan kaki ke sekolah selama dua tahun.
Rumah Viky terletak di Ciputat, sementara sekolahnya berada di Bojongsari Lama, Depok yang memiliki jarak kurang lebih 16 km pulang pergi.
Fakta baru terungkap, Viky merupakan murid pindahan yang baru satu tahun sekolah di SMK Daarun Nimah.
Sebelumnya, Viky mengeyam bangku pendidikan di SMK Al Hidayah yang terletak tak terlalu jauh dari rumahnya.
Guru baik yang merupakan pengajar di SMK Daarun Nimah ini bercerita, dirinya yang membawa Viky bersekolah di tempatnya mengajar.
Guru baik yang enggann diungkap identitasnya ini rupanya sangat berjasa dalam pendidikan Viky.
Dua kali guru baik membantu Viky agar pemuda yang diperkirakan berusia 19 tahunan ini tak putus sekolah.
"Saya kasihan, dia kan murid saya, orangtuanya saya tahu percis," kata sang guru kepada TribunJakarta.com, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Fakta Terbaru Viky Siswa SMA Viral Jalan Kaki, Pengakuannya Diragukan Setelah Nama Sekolah Terungkap
Guru baik mengungkap peristiwa tiga tahun lalu yang dialami Viky saat masih duduk di bangku SMP.
Selain mengajar di SMK Daarun Nimah, guru baik juga merupakan guru SMP Viky di Al Hidayah Ciputat.
Saat duduk di kelas 8, Viky rupanya tidak naik kelas.
Ia lalu tak melanjutkan pendidikannya di SMP AL Hidayah.
"Dia sekolah di SMP Al Hidayah, pas kelas 7 dan kelas 8 dia terus terang aja, dia enggak lulus dari SMP," ujar guru itu.

Guru tersebut mengaku ia sempat hilang kontak dengan Viky kala itu.
Kemudian ia tak sengaja bertemu dengan Viky di jalan.
Merasa kasihan, guru tersebut langsung menawarkan Viky untuk mengikuti ujian paket B.
"Terus karena saya kasian, dia kan murid saya, orangtuanya saya tahu persis," ucapnya.
"Kan enggak kontak lagi tuh, hilang, lalu saya lagi jalan ketemu, yaudah kamu ikut paket B aja deh," imbuhnya.
Setelah lulus dari ujian paket B, guru tersebut meminta Viky yang melanjutkan sekolah di SMK Al Hidayah berjanji untuk lebih rajin, dan tidak kebanyakan bermain ponsel.
Sayangnya janji tersebut tak ditepati Viky.
Saat duduk di kelas 11 SMK Al Hidayah, Viky kembali jarang masuk sekolah hingga akhirnya kembali tak naik kelas.
"Lalu tamat dari paket B, setelah itu 'kamu jangan ulang lagi', kan dia hobinya HP ya," ujar sang guru.
"Sampai pagi main HP, akhirnya kan kelas satu masuk, lalu kelas dua dia keluarin dari SMK Al Hidayah,"
"Karena jarang masuk," imbuhnya.
Baca juga: Viky Ngaku Didatangi Kepala Sekolah Setelah Viral, Ternyata Diminta Selesaikan Tugas Syarat SKL
Sikap Viky yang kerap membolos, sampai membuat Wali Kelasnya merasa lelah.
"Wali kelasnya kan sering komunikasi, 'ah gue capek dah ngurusin dia', bilang dah ke saya," ucap guru tersebut.
Tak ingin Viky sampai putus sekolah, guru baik tersebut kembali memberikan bantuan kepada Viky.
Ia menawarkan agar anak pertama dari empat bersaudara itu sekolah di tempatnya mengajar.

"Saya ketemu lagi (sama Viky), saya tawarin kalau kamu mau sekolah saya ada sekolah," ucap guru baik.
Akhirnya guru baik memasukan Viky ke SMK Daarun Nimah tepatnya setahun yang lalu ketika Viky kelas 12.
"Karena faktor kasihan, kita ngerasain kalau ekonomi susah kan," ujar guru tersebut.
Namun siapa sangka saat menempuh pendidikan di SMK Daarun Nimah, Viky kembali mengulangi kesalahan yang sama.
Viky hanya rajin masuk di semester pertama, memasuki semester kedua ia sering bolos.
Guru baik padahal berharap Viky dapat berubah.
"Maksud saya dari pas paket B pas di SMA kelas satu itu dirubah. Kan orang ada yang berubah ada juga, ini enggak berubah," katanya.
Meski sempat kecewa karena Viky tak berubah, guru baik tetap tak ingin kejadian tiga tahun lalu terulang lagi.
Akhirnya saat rapat kelulusan murid dengan guru-guru lainnya, guru baik memutuskan memberikan Viky tugas untuk mempertimbangankan kelulusannya.
"Setelah kita rapat kelulusan anak, ternyata ada beberapa yang alpanya sekian. Sepakat kita yaudah dia bikin tugas, gitu," ceritanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.