Permintaan Warga, Lurah Duren Sawit Perpanjang Posko Pengungsian Korban Kebakaran
Posko pengungsian untuk warga korban kebakaran 25 lapak pemulung di Jalan Lingkar Duren Sawit, Jakarta Timur diperpanjang hingga tujuh hari.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Posko pengungsian untuk warga korban kebakaran 25 lapak pemulung di Jalan Lingkar Duren Sawit, RT 01/RW 04, Duren Sawit, Jakarta Timur diperpanjang hingga tujuh hari.
Lurah Duren Sawit Santi Nur Rifiandini mengatakan posko pengungsian yang awalnya dibuka selama tiga hari diperpanjang selama tujuh hari karena masih dibutuhkan warga.
"Diperpanjang tujuh hari atas permintaan warga, dan dari hasil pemantauan kami warga masih membutuhkan posko," kata Santi saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (1/6/2023).
Hingga kini tercatat sekitar 80 warga korban kebakaran 25 lapak pemulung yang masih masih mengungsi di tenda darurat Sudin Sosial Jakarta Timur dan BPBD DKI Jakarta.
Pihak Kelurahan Duren Sawit memastikan selama perpanjangan posko pengungsian ini kebutuhan logistik untuk para warga dipenuhi jajaran Sudin Sosial Jakarta Timur.
Baca juga: Kebakaran Hebat Melanda Gudang di Duren Sawit: 14 Unit dan 70 Petugas Gulkarmat ke TKP
"Saya sudah koordinasikan dengan Sudin Sosial Jakarta Timur," ujar Santi.
Sudin Sosial Jakarta Timur yang pun menyatakan siap memenuhi kebutuhan logistik warga selama posko pengungsian dibuka atas permintaan warga dan Kelurahan Duren Sawit.

Kasudin Sosial Jakarta Timur Purwono menuturkan pihaknya sudah memasok bantuan logistik, pakaian, pampers, perangkat Salat, hingga susu sejak hari pertama poski dibuka.
"Kalau ada anak-anak yang butuh pendampingan psikologis kita juga punya pekerja sosial, ada psikolog. Kalau memang diperlukan akan kami turunkan," tutur Purwono.
Baca juga: Kebakaran Dahsyat Puluhan Lapak Pemulung di Duren Sawit, Satu Orang Tewas
Sebelumnya, sebanyak 25 lapak pemulung di Jalan Lingkar Duren Sawit ludes terbakar pada Selasa (30/5/2023) sekira pukul 02.52 WIB diduga akibat pembakaran sampah.
Sebanyak 19 unit mobil pompa berikut 95 personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur dikerahkan hingga akhirnya amuk si jago merah padam pukul 07.15 WIB.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.