Kisah Karyawati Salat Diapit Rak Pakaian Bikin Gundah, Pengusaha Non Muslim Koh King Bangun Musala

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Gundahnya hati pengusaha non muslim Ariawan Santoso menyaksikan karyawannya salat di dalam gudang toko, membuatnya memutuskan untuk membangun musala demi kenyamanan beribadah.

Ariawan yang akrab dipanggil Koh King ini mengaku hatinya tidak damai menyaksikan hal tersebut.

Ia pun mengunggah video ketika salah seorang karyawannya yang wanita salat di dalam gudang toko.

Dalam video tersebut, nampak seorang karyawan wanita mengenakan mukena berwarna oranye tengah menunaikan ibadah salat.

Ia salat di tengah-tengah rak berisi pakaian dengan lebar kurang lebih hanya satu meter.

Di bagian belakang karyawan yang tengah salat itu pun terdapat rak dengan beberapa pasang sepatu.

Berlandaskan hal tersebut, Koh King pun membangun musala dan videonya viral di media sosial.

Baca juga: Hati Pengusaha Batik Non Muslim Bergetar Lihat Karyawan Salat Dihimpit Rak, Langsung Bikin Musala

Pembangunan musala itu berlokasi di toko Koh King yang beralamat di Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Koh King sendiri merupakan pengusaha batik. Usahanya tersebut terbilang sukses, bahkan ia sudah memiliki sembilan anak cabang.

Koh King menjelaskan, bangunan toko yang berada di Salatiga memiliki tiga lantai, dan lantai dua merupakan gudang tempat karyawannya salat.

"Saya sering lepas kerja dari lantai 3 mau turun ke lantai 1 sering lihat anak-anak karyawan salat di rak gudang gitu,"

"Itu posisi di lantai dua salatnya di gudang," kata Koh King, Jumat (2/6/2023).

Koh King berujar, sedianya ia memang sedang membangun tokonya agar lebih luas lagi.

Dalam proses pembangunannya, hampir setiap hari Koh King melihat karyawannya salat di gudang dan hal itu pun mengetuk hatinya untuk menghadirkan tempat ibadah yang layak.

"Saya memang lagi bikin toko lebih luas, jadi saya sekalian bikinkan musala untuk karyawan saya, biar mereka salatnya nyaman," tuturnya.

Koh King bahkan mengaku hatinya merasa tak sejahtera melihat karyawannya harus beribadah di tempat tak layak.

"Saya lihat tiap hari waktu pulang dari kantor pada salat di gudang, ga damai sejahtera hati saya. Semoga cepat selesai (pembangunannya)," ujar Koh King.

"Saya pengen ketika karyawan saya mau salat dapat tempat yang layak dan bagus. Gak kaya sekarang di gudang gitu," sambungnya lagi.

 Sosok Koh King

Koh King bukan orang baru yang terjun di dunia bisnis. Sudah hampir 10 tahun pria yang berdomisili di Jateng tersebut menjadi pengusaha.

Sampai saat ini, Koh King sudah memiliki 9 cabang usaha batik Benang Raja. Ada 5 di Jawa Tengah, sisanya di Jawa Timur.

Selain menjadi pebisnis, Koh King juga terlihat aktif menjadi konten kreator di media sosialnya.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta di medsosnya, terlihat Koh King sering membuat konten berbagi dengan sesama.

Ada satu video di Instagram Koh King memberikan rezeki kepada penjual minuman di pinggir jalan.

"Pak kalau disuruh pilih mau pilih nomor 1 atau 5?" tanya Koh King.

"Wah apa ini pak?" tanya si bapak kebingungan.

"Nomor 1," jawab si bapak tak lama.

"Gak nomor 5? Nomor 5 aja ya pak?" tutur Koh King sembari mengeluarkan uang Rp 250 ribu di sakunya.

Bapak penjual minuman itu kemudian menangis saking senangnya lalu memeluk Koh King.

Ditanya TribunJakarta soal konten tersebut, Koh King mengaku memang senang berbagi dengan orang lain.

"Iyaa kadang-kadang berbagi, senang aja bisa berbagi gitu," jawab Koh King.

Kini musala untuk para karyawan Koh King masih dalam proses pembangunan. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News