Kasus Penipuan iPhone Si Kembar
Terkuak Taktik Kembar Rihana Rihani Agar Sulit Dilacak Polisi, Tarik Tunai Hasil Penjualan iPhone?
Terkuak taktik licik terduga pelaku penipuan iPhone si kembar Rihana Rihani untuk mengaburkan jejaknya. Sengaja tarik tunai?
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Aksi penipuan oleh 'si kembar' ini pun telah dilaporkan ke pihak berwajib.
Total ada 11 laporan polisi, lima di antaranya diterima Polres Metro Jakarta Selatan dan sisanya diterima Polres Tangerang Selatan.
Tak Cuma iPhone
Si kembar Rihana Rihani ternyata tidak hanya melakukan penipuan pre order iPhone.
Rihana Rihani juga diduga membawa kabur dan menggelapkan mobil rental di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Adalah mobil Toyota Sienta berpelat nomor B 2352 SYS yang diduga digelapkan oleh saudara kembar tersebut.
Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait penggelapan mobil itu.
"Iya laporannya 15 Januari 2023," kata Tribuana saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Selain Tipu-tipu iPhone, Si Kembar Rihani Rihani Bawa Kabur Mobil Rental Sejak 2018
Enam bulan berlalu sejak korban membuat laporan, polisi masih berupaya memburu si kembar Rihana Rihani.
"Sampai saat ini mobilnya belum ada," ujar Kapolsek.
Lalu Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, si kembar Rihana Rihani memberikan penawaran yang menggiurkan kepada para korbannya.
Rihana Rihani mempromosikan produk dagangannya dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga normal.
"Jadi begini, beberapa korban yang mengalami peristiwa ini itu diberikan penawaran yang cukup menarik yaitu produk-produk merk Apple, baik itu iPhone kemudian laptop, airpods dan sebagainya itu, secara garis besar dengan harga yang rata-rata lebih murah 20-30 persen dibanding harga pada umumnya," kata Yossi.
Baca juga: Si Kembar Rihana Rihani Pamer Kemewahan Sejak Dulu, Sering Belanja ke Luar Negeri Berbekal Oncom
Menurut Yossi, penawaran itu lah yang membuat para korbannya tergiur dan mengalami kerugian puluhan hingga miliaran Rupiah.
"Nah hal itu yang kemudian menarik korban untuk melakukan pemesanan kepada si terlapor. Modusnya kayak gitu ya," ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.