Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo Sebut Jakarta Tetap Jadi Magnet Pendatang Meski Tak Berstatus IKN

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo atau yang beken disapa Foke menyebut, Jakarta bakal tetap jadi tujuan masyarakat daerah mengadu nasib meski tak lagi menjadi Ibu Kota Negara (IKN) pada 2024 mendatang.

Foke menyebut, berbagai tantangan yang kini dihadapi pemerintah di Jakarta tak akan surut meski status IKN berpindah ke Nusantara di Kalimantan.

“Tantangan lingkungan, tantangan kependudukan, dan saya yakin dan percaya, meski ibu kota negara sudah akan pindah ke Nusantara, tapi arus migrasi itu mungkin hanya berkurang sedikit, tidak akan drastis,” ucapnya saat ditemui di Balai Kota, Jumat (9/6/2023).

Populasi warga yang terus bertambah setiap tahunnya ini pun disebut Foke tetap bakal jadi salah satu permasalahan utama di Jakarta.

Apalagi, Jakarta ditargetkan bisa menjadi pusat bisnis dan ekonomi setelah tak lagi menyandang status ibu kota negara.

“Ibu kota kan cuma salah satu dari multifungsi yang ada di Jakarta saat ini. Jadi, ibaratnya kalau tantangan yang dihadapi Kota Jakarta akan berkurang dari segi fungsi pemerintahannya,” tuturnya.

“Tapi tidak berarti mengurangi tekanan dan permasalahan yang harus diselesaikan oleh Kota Jakarta ke depannya,” sambungnya.

Baca juga: Buka Kongres MAPKB, Heru Budi Harap Dukungan Kaum Betawi Wujudkan Jakarta Kota Global

Ia pun mengingatkan seluruh kaum Betawi untuk menjaga simpul persatuan di Jakarta tetap terjaga.

Pasalnya, Jakarta kini diisi oleh berbagai kelompok dan etnis.

Berdasarkan sensus penduduk, jumlah kaum Betawi yang tinggal di Jakarta pun hanya berkisar di angka 28 persen hingga 30 persen.

“Masyarakat Betawi punya kewajiban untuk mempersatukan seluruh warga Jakarta. Jadi, kita akan berusaha keras untuk menjadi perekat berbagai kelompok etnis yang ada di Jakarta,” kata Foke yang juga tokoh Betawi ini.