Viral di Media Sosial
Bidan Bujuk Ibu Hamil Pecah Ketuban Agar Mau Dirujuk ke RS, Mertua Malah Maki-maki: Biarin Aja!
Di media sosial viral kisah seorang ibu hamil yang sudah pecah ketuban tetapi dilarang suami dan mertuanya untuk dirujuk ke rumah sakit.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Terlihat warga di sekitar rumah tersebut berbondong-bondong mengantarkan jenazah bayi kecil tersebut.
"Sangat disayangkan sekali bayinya meninggal, penyesalan hanya sebuah penyesalan, ini pelajaran buat kita semua, terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu.
Ini pengantaran bayinya yah untuk dikuburkan," tulis akun itu.
Dari Awal Datang ke Bidan Sudah Disuruh Rujuk
Saat datang ke puskemas setempat, ibu hamil tersebut sudah diminta bidan untuk segera ke rumah sakit.
Pasalnya meski ibu hamil itu sudah pecah ketuban namun belum menunjukkan kontraksi dan tidak ada pembukaan.
Sekedar iformasi air ketuban sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi dalam kandungan.
"Ada pasien datang ke klinik tanggal 12-6-2023 jam 05.00, bidan melakukan pemeriksaan semuanya normal,
tetapi ketuban sudah pecah dari tanggal 11-06-2023 jam 4 sore," tulis keterangan dalam video.

Baca juga: Viral Video Imbauan Petugas Agar Tidak Makan Tak Digubris Pengunjung Museum, Warganet Duga di Monas
Karena sudah hampir 1 hari sejak ketuban pecah, bidan pun menyarankan pasien tersebut untuk dirujuk ke rumah sakit.
Sayangnya, pasien, di bawah tekanan ibu mertuanya tidak mau dibawa ke rumah sakit untuk melahirkan secara caesar.
Saat ditanya apa alasan mereka tidak mau dirujuk ke rumah sakit, sang mertua mengatakan jika menantunya itu terlihat masih baik-baik saja.
"Ini masih seger bu, pihaknya kita enggak mau, kita enggak akan mendengar," ucap mertua sang ibu hamil.
Baca juga: Viral Beli Rumah Modal Napas dan KTP, Kata Tante Bestie Kaum Tersakiti Bisa Bayar Rp 50 Ribu/Hari
Terlebih, sang suami yang berada di samping istrinya juga tidak tegas dan lebih mengikuti keinginan ibunya.
"Alasannya enggak ada aja," ucap suami ibu hamil tersebut sambil senyam-senyum.
Padahal, jika dibiarkan terlalu lama, hal tersebut bisa membahayakan ibu dan bayinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.