Viral di Media Sosial

Bocor Video Detik-detik Penemuan Jasad Ibu di Pati yang Peluk Bayi, Kaleng Susu Berantakan di Kasur

Di media sosial TikTok beredar video yang merekam detik-detik penemuan jasad seorang ibu bernama Budiati (33).

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJATENG
Seorang ibu yang tinggal di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, ditemukan meninggal dunia, Rabu (14/6/2023) malam. 

Ketiga anak itu kondisinya lemas.

Bahkan si anak bungsu dehidrasi dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Sementara itu di wajah Budiati tampak ada bekas luka lebam.

Baca juga: Ibu Hamil Dilarang Mertua dan Suami Dirujuk ke RS Padahal Ketuban Sudah Pecah, Ujungnya Mengenaskan!

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, dari hasil autopsi disimpulkan bahwa sebelum tewas Budiati sempat menerima tindakan penganiayaan.

Polisi akhirnya menangkap Mashuri.

Mengenakan kaus oranye, Mashuri menunduk-nunduk malu saat digelandang ke ruang interogasi Sat Reskrim Polresta Pati, Jumat (16/6/2023).

Saat diinterogasi, Mashuri mengakui kerap memukuli istrinya.

Di saat Budiati yang masih berada di dalam masa nifas, berjuang melawan rasa sakit seusai melahirkan, ia malah harus menerima pukulan berkali-kali.

Baca juga: Cerita Ibu Moses Korban Tabrak Lari di Cakung, Pelaku Belum Inisiatif Minta Maaf

Polisi menduga hal tersebut yang menjadi penyebab Budiati meninggal dunia.

"Dari hasil autopsi, ditemukan memar-memar di kepala korban yang pada akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia,"

"Tapi itu tidak terjadi seketika. Itu akumulasi dari penganiayaan yang dilakukan suaminya. Terlebih karena korban kondisinya belum fit pascamelahirkan,"

"Akhirnya dipicu luka lebam itu, korban meninggal dunia," kata Onkoseno saat ditemui awak media di Kantor Sat Reskrim Polresta Pati, Jumat (16/6/2023).

Ia menambahkan, Budiati diduga sudah meninggal dunia sejak Selasa (13/6/2023).

"Suami korban mengakui melakukan pemukulan pada istrinya pada Jumat sepekan sebelumnya. Tapi sebelum itu juga pernah melakukan penganiayaan karena sifatnya temperamental," ujar dia.

Menurut Onkoseno, Mashuri mengaku marah pada istrinya dan melakukan penganiayaan karena dipicu rasa cemburu.

"Dia bilang, saat mau melihat HP (ponsel) istrinya, dia dilarang. Hal ini membuat pelaku mencurigai istrinya punya selingkuhan," kata dia.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved