Pria Obesitas 300 Kilogram

Tak Cuma Kecelakaan, Putus Cinta Buat Fajri Pria Obesitas 300 Kg Santap Mie 3 Bungkus Sekali Makan

Kebiasaan Muhammad Fajri (26) pria obesitas 300 Kg sebelum meninggal diungkap tetangganya, Suherman (58). Ada 2 momen pemicu bobot Fajri berubah.

Kolase TribunJakarta
Perjuangan Muhammad Fajri (26) untuk bertahan hidup di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) tak main-main. Kebiasaan Muhammad Fajri (26) pria obesitas 300 Kg sebelum meninggal diungkap tetangganya, Suherman (58). Ada 2 momen pemicu bobot Fajri berubah. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kebiasaan Muhammad Fajri (26) pria obesitas 300 Kg sebelum meninggal dunia diungkap tetangganya, Suherman (58).

Suherman sehari-hari mengurus Fajri sebelum menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Diketahui, Fajri tinggal bersama ibundanya di Kampung Pedurenan, RT 005/RW 002, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten.

Suherman bercerita kebiasaan Fajri yang menurutnya membuat berat badan pemuda tersebut berubah drastis.

Dua momen dalam kehidupan Fajri diungkap Suherman. Pertama, Fajri mengalami putus cinta.

Baca juga: Jujur Saya Kaget Cerita Tetangga Fajri Tak Bisa Tidur Terima Pesan Pria Obesitas 300 Kg Meninggal

Kedua, musibah kecelakaan yang menimpanya.

Fajri mengalami luka cukup serius di bagian kaki akibat kecelakaan tersebut.

Namun, pria berusia 26 tahun itu tak mau mengambil tindakan penyembuhan lewat penanganan medis rumah sakit ataupun klinik.

Suherman saat ditemui dikediamannya di Kampung Pedurenan, RT 005/RW 002, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten
Suherman saat ditemui dikediamannya di Kampung Pedurenan, RT 005/RW 002, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten (Warta Kota/Gilbert Sem Sandro)

Berjalannya waktu, kondisi luka kaki yang dialami Fajri pun semakin parah yang membuatnya susah untuk beraktivitas.

Suherman menyebut momen itu yang membuat berat badan Fajri meningkat drastis.

Sebab, Fajri menjalani aktivitas sehari-hari hanya berbaring di sebuah kursi yang berada di rumahnya.

"Mulai dari kecelakaan itu Fajri terus berdiam diri di kursi, jadi makan, minum, semua aktivitas dilakukan sambil tiduran dengan dilayani ibunya," ucap Suherman, Kamis (23/6/2023).

Menurutnya, porsi makan yang dimiliki Fajri sama seperti manusia pada umumnya.

Baca juga: Segini Luas Makam Fajri Pria Obesitas 300 Kg, Belasan Orang Bantu Tahan Katrol Agar Tak Jatuh

Hanya saja, Fajri sangat senang mengemil dan memiliki beberapa makanan favorit yang terus menerus dikonsumsi.

"Sebenarnya Fajri kalau makan nasi itu porsinya biasa aja, cuma dia sering ngemil, seperti telur, kerupuk, sampai mie instan sampai tiga bungkus sekali makan," paparnya.

Keterbatasan mobilitas dan berat badan yang terus meningkat, membuat warga sekitar khawatir dengan kondisi kesehatan Fajri.

Suherman pun tidak menyangka Muhammad Fajri meninggal dunia di RSCM pada Kamis (22/6/2023).

Kolase Foto Muhammad Fajri dan rumah Fajri di Tangerang.
Kolase Foto Muhammad Fajri dan rumah Fajri di Tangerang. (Kolase Foto TribunJakarta)

Selama ini, Suherman kerap membantu kebutuhan Fajri. Ia pun mengaku tidak bisa tidur setelah mendapatkan kabar duka dari ibunda Fajri.

Suherman bercerita dirinya menerima kabar duka sekira pukul 02.00 WIB, Kamis (22/6/2023).

"Saya tau kabar kalau Fajri meninggal dunia itu dari anak saya, lewat pesan WhatsApp sekira pukul 02.00 WIB dinihari tadi," ujar Suherman.

"Pas dikasih tau sama anak saya, jujur saya kaget, enggak menyangka kalau Fajri sudah berpulang ke pangkuan Maha Kuasa," sambungnya.

Mengetahui kabar duka di waktu dinihari tersebut, Suherman sempat terjaga dari tidurnya. Sebab, masih mengira akan ikut membantu keluarga mempersiapkan rumah duka.

Baca juga: Detik-detik Pria Obesitas Meninggal di Depan Keluarga, Perjuangan Fajri Bertahan Hidup Tak Main-main

"Tapi isi pesannya hanya kabar duka itu saja, enggak ada minta tolong beresin rumah duka atau gimana, makanya saya pikir berarti Fajri langsung dimakamkan," kata dia.

"Karena semenjak Fajri dibawa ke RSUD Kota Tangerang, rumahnya itu kosong, hanya kakaknya saja sempat beberapa kali datang untuk memperbaiki jendela dan pintu yang sempat dijebol waktu proses evakuasi dulu," imbuhnya.

Lebih lanjut Suherman pun menceritakan, momen mengenang Fajri semasa hidupnya.

Ia menjelaskan, Fajri mulanya merupakan warga asli Manggarai, Jakarta. Namun, ia dan ibunya pindah ke Kota Tangerang dan lebih dulu menempati rumah di kawasan Larangan, sebelum akhirnya tinggal di Kampung Pedurenan.

Awal mula tinggal sebagai warga baru di Kampung Pedurenan, Fajri dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah untuk bersosialisasi dengan warga sekitar, serta pekerja keras.

"Ibunya Fajri itu istri ke dua dan anaknya hanya Fajri seorang, mungkin karena tidak mau merepotkan keluarga makanya mereka pindah dari Manggarai ke Tangerang," tuturnya.

"Fajri itu sosok yang baik, gampang bergaul atau sosialisasi dengan warga sekitar dan pekerja keras, karena dia bekerja di biro jasa," sambungnya.

Pemakaman Fajri

Petugas Damkar tengah melakukan persiapan untuk prosesi pemakaman Fajri pria obesitas 300 kilogram, di TPU Menteng Pulo, Jaksel.
Petugas Damkar tengah melakukan persiapan untuk prosesi pemakaman Fajri pria obesitas 300 kilogram, di TPU Menteng Pulo, Jaksel. (Kompas.com)

Diiringi lantunan ayat suci Al-Quran, jenazah Muhammad Fajri (26) secara perlahan diturunkan ke liang lahat di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Tak hanya keluarga dan kerabat, banyak pula warga sekitar TPU yang ikut menyaksikan proses pemakaman Fajri.

Bahkan, tak sedikit pengendara maupun ojek online yang berhenti sejenak untuk melihat dari balik pagar TPU Menteng Pulo untuk melihat pemakaman Fajri.

Pemakaman Fajri memang mengundang perhatian. Pasalnya, alat katrol terpasang di dekat liang lahat.

Alat berat itu digunakan untuk mengangkat jenazah Fajri ke dalam liang lahat karena bobotnya disebut nyaris mencapai 300 kilogram.

Tim gabungan dari Basarnas, Damkar hingga Sudin Pertamanan ikut dikerahkan untuk membantu pemakaman Fajri.

Prosesi pemakaman Fajri memakan waktu sekira satu jam lebih. Hal itu lantaran petugas memerlukan cara untuk bisa mengangkat jasad dari pria yang alami obesitas ekstrem tersebut.

Menggunakan forklift, tim SAR dibantu tim pemulasaraan jenazah mendorong jenazah Fajri menuju liang lahat di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023).
Menggunakan forklift, tim SAR dibantu tim pemulasaraan jenazah mendorong jenazah Fajri menuju liang lahat di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023). (Tribunjakarta.com/Elga Hikari Putra)

Sebelum jenazah berada di liang lahat, tim gabungan terlebih dahulu mengeluarkan tenaga ekstra saat mendorong jenazah Fajri menggunakan forklift hidrolik milik Basarnas dari mobil jenazah menuju ke lokasi makam.

Butuh waktu sekira 30 menit bagi mereka untuk menuju liang lahat untuk Fajri yang berada di ujung area makam karena jalan tak rata.

Tak jarang, forklift tersangkut lubang yang membuat rombongan harus mengangkatnya agar bisa melanjutkan perjalanan.

"Angkat dulu angkat, nyangkut lubang ini soalnya jalannya ga rata," kata seorang petugas SAR di TPU Menteng Pulo, Kamis (22/6/2023).

Di atas pusara alat katrol sudah disediakan untuk membantu proses penurunan jenazah Fajri menuju liang lahat.

Arfan, petugas dari Damkar Jakarta Pusat menceritakan kesulitan yang dihadapi saat proses pemakaman Fajri.

Baca juga: RSCM Beberkan 9 Bidang Kedokteran Khusus yang Diterjunkan Merawat Fajri Pria Obesitas: Segala Upaya

Bobot almarhum yang begitu berat bahkan sampai membuat tripod milik Basarnas sempat terangkat.

Padahal tripod Basarnas mampu mengangkat beban 5.000 kilogram, jauh berkali lipat dari bobot Fajri.

Namun memang kontur area pemakaman tidak rata sehingga tripod tidak maksimal sampai terangkat.

"Untuk sistem tripod itu mampu mengangkat 5.000 kilogram yang kita gunakan."

"Dengan catatan posisi tidak terlalu tinggi dan tetap stabil."

"Kalau posisi tidak stabil akan mengurangi beban karena tiga itu tidak menyangga atau tidak seimbang," kata Arfan.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved