Mirip Fajri, Cipto yang Obesitas 200 Kg juga Mengaku Makan Normal, Tapi Doyan Air Es
Ristanto mengatakan, sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) berat badan adiknya tersebut sudah berlebih.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Pola makan Cipto Raharjo (45) pria obesitas 200 kilogram mirip kasus obesitas Muhammad Fajri (26).
Keduanya mengaku makan normal alias tidak berlebihan, hanya saja suka ngemil.
Jika Fajri sering ngemil mi instan, bahkan sampai tiga bungkus sekali makan, Cipto sangat suka minum air es.
Pola makan Cipto diungkap oleh kakaknya, Ristanto.
Ristanto mengatakan, sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) berat badan adiknya tersebut sudah berlebih.
Sejak dulu, Ristato menyebut Cipto sering bergadang. Tetapi tak pernah tidur siang ataupun sore.
Ristanto pun sempat mengungkap pola makan Cipto yang diduga menjadi penyebab berat badannya mencapai 200 kg.
Diketahui, Cipto warga Kunciran, Pinang, Kota Tangerang ini sudah dibawa ke RSUD Kota Tangerang Selasa (4/7/2023).
Ketua RT, RW beserta lurah setempat mendatangi rumah Cipto untuk membujuk pria itu agar mau diberikan perawatan di rumah sakit.
Karena Cipto sempat mengeluhkan soal biaya, lurah kemudian menjamin pria tersebut bakal dirawat secara gratis.
Lantas apa penyebab Cipto memiliki berat badan berlebih?
Dalam tayangan TvOneNews, Ristanto sempat mengungkap kebiasaan adiknya makan dengan porsi normal.
Bahkan Ristanto menyebut Cipto cenderung makan dengan porsi sedikit, tetapi sering ngemil.
"Makannya sih sedikit, tapi sering ngemil dia, malam juga makan dia," kata Ristanto dikutip TribunJakarta.com, Jumat (7/7/2023).
Sejak dulu, Cipto tak pernah tidur siang ataupun sore. Namun memiliki kebiasaan buruk bergadang di malam hari.
Ristanto menduga, kegiatan bergadang itu membuat Cipto makan di malam hari.
Baca juga: Cipto Pria Obesitas 200 Kg di Tangerang Sempat Ikuti Kondisi Fajri, Tak Pernah Bilang Mau Diobati
"Cipto ini gak pernah tidur siang, gak pernah tidur sore jadi selalu begadang terus, jadi ya mungkin pola makannya kalau orang begadang pasti makan mungkin kan," sambungnya.
Di sisi lain, Ristanto juga mengungkap kebiasaan sang adik yang tak pernah lepas dari air es.
Tak peduli pagi atau malam, Cipto pasti minum air dengan es.
"Terus masalah minum, air es gak pernah ketinggalan, walaupun malam subuh dia selalu minum yang dingin," kata Ristanto.
Lebih lanjut sebenarnya berat badan Cipto sudah berlebih sejak SMA. Tetapi, Cipto merasa badannya baik-baik saja.
Barulah ketika usia semakin bertambah, Cipto merasakan sakit di kakinya.

"Dari SMA badannya udah gede, cuman belum ada penyakit, nah setelah udah ada umur timbulah penyakit yang di kaki itu bikin berat dan bengkak," tutur Ristanto.
Kasid (70) ayah Cipto menceritakan, proses evakuasi Cipto menjadi tontonan warga sekitar.
Apalagi, mobil milik Damkar dan tiga ambulans terparkir di jalan raya depan rumah Cipto.
Hal itu membuat warga penasaran. Mereka pun segera mengetahui bahwa Cipto yang diketahui alami obesitas bakal dievakuasi menuju rumah sakit.
"Evakuasinya sih sebentar tapi di sini tuh warga pada penuh nontonin," kata Kasid.
Kasid menceritakan, Cipto berhasil dievakuasi tanpa bantuan alat berat dengan cara digotong oleh sejumlah petugas Damkar.
"Ambulans ada tiga tapi ga ada yang muat katanya, akhirnhya pakai truk Damkar itu dibawanya," ujar Kasid.
Sampai hari ini, Cipto masih mendapatkan perawatan di RSUD Kota Tangerang.
Baca juga: RSUD Kota Tangerang Nyerah, Cipto yang Obesitas 200 Kg Akan Dirujuk ke RSCM Seperti Fajri
Namun, pihak keluarga belum mendapatkan informasi resmi mengenai kondisi yang diderita Cipto.
"Belum tahu penjelasan dari dokter cuma dibilang mau dibawa ke RSCM aja, tapi belum tahu kapan dibawanya," ujar Kasid.
Kasid menuturkan, sudah dua pekan terakhir ini kondisi anaknya itu memang memburuk hingga tak bisa beraktivitas.

Selain karena bobotnya yang kian membesar hingga disebut mencapai lebih dari 200 kilogram, kedua kaki Cipto juga membengkak layaknya kaki gajah.
Selama di RSUD Kota Tangerang, Cipto tiap harinya ditemani oleh orang tua dan kakak serta adiknya secara bergantian.
Meski harus diberikan alat bantu pernapasan, Kasid menyebut secara umum kondisi Cipto membaik.
"Kondisinya udah bisa gerakin tangan, makan juga udah bisa. Sebelumnya ga bisa sama sekali, tangannya aja ga bisa gerak," ujar Kasid.
Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, FAKTA Indonesia Deklarasi Kampung Siaga Diabetes dan Obesitas |
![]() |
---|
Aksi Damkar Pakai Teknik Khusus Bantu Pemakaman Warga Berat 208 Kg, Peti Jenazah 3 Kali Lebih Besar |
![]() |
---|
Saat Pramono Harus Kerja Keras Atasi Kemiskinan, Banyak ASN di Jakarta Alami Obesitas dan Overweight |
![]() |
---|
62 Persen ASN Jakarta Obesitas, Gubernur Pramono: Ikuti Gubernurnya, Hidup Sehat Walau Beban Banyak |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan: 62 Persen ASN Jakarta Obesitas, 15 Persen Alami Masalah Kejiwaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.