Viral di Media Sosial

Ayah Bripda Ignatius Baru Dikabari 10 Jam Usai Penembakan, Mabes Polri Tak Jujur Soal Kondisi Korban

Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi rupanya baru dikabari kira-kira 10 jam setelah insiden anaknya tewas tertembak rekan seniornya.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi rupanya baru dikabari kira-kira 10 jam setelah insiden anaknya tewas tertembak rekan seniornya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, MELAWI - Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi rupanya baru dikabari kira-kira 10 jam setelah insiden anaknya tewas tertembak rekan seniornya.

Yang mana diketahui Bripda Ignatius meninggal dunia setelah tertembak rekannya di Rumah Susun Polri, Cikeas, Bogor pada Minggu (23/7/2023) pukul 01:40 WIB.

Pandi pun mengaku tak langsung menerima kabar putranya menjadi korban penembakan seniornya.

Pandi hanya mengetahui putranya yang bercita-cita sebagai polisi itu sakit keras dan harus dirawat di ruang ICU, RS Polri, Kramat Jati, Jakarta.

Diketahui, Bripda Ignatius tewas tertembak dua rekannya yang juga Anggota Densus 88 Anti teror dini hari.

Pihak Densus 88 sendiri angkat bicara dengan menyebut insiden berdarah itu karena kelalaian.

Senjata api yang dikeluarkan dari tas tengah malam itu tiba-tiba meletus hingga mengakibatkan nyawa melayang.

Meski peristiwa penembakan terjadi dinihari, polisi baru mengabari orangtua Bripda Ignatius pada pukul 11:30 WIB.

Kala itu Pandi mengaku mendapatkan telepon dari Mabes Polri yang memintanya segera terbang dari Kabupaten Melawi ke Jakarta.

"Mereka mengatakan bahwa 'Bapak ini betul orangtua Ignatius? Begini pak, anak bapak ini sakit keras, kalau bisa bapak sekarang ke Jakarta, kami tunggu'," ucap Pandi menceritakan telepon yang diterimanya waktu itu dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Tribun Pontianak, Jumat (28/7/2023).

Inosensia dan suaminya Y Pandi memperlihatkan foto Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda Rico yang tewas tertembak seniornya di Densus 88 Antiteror Polri di kamarnya Rusun Polri Cikeas Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Foto diambil saat Tribun Network mendatangi rumah duka Bripda Rico di Melawi, Kalimantan Barat, Kamis (27/7/2023).
Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi rupanya baru dikabari kira-kira 10 jam setelah insiden anaknya tewas tertembak rekan seniornya. (Tribun Pontianak/Agus Pujianto)

Tak langsung percaya, Pandi sempat mengira telepon tersebut penipuan sampai akhirnya panggilan kedua kembali diterimanya.

Saat itu juga Pandi diminta untuk datang ke Jakarta terkait anaknya yang sakit keras.

Polisi tak jujur mengatakan kepada Pandi bahwa putranya tewas tertembak.

Bergegas Pandi dan istrinya siap-siap berangkat ke Jakarta menemui sang putra.

Namun pada hari itu penerbangan dari Pontianak ke Jakarta terakhir hanya sampai pukul 11:00 WIB, sementara Pandi baru mendapatkan kabar pukul 11:30 WIB.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved