Viral di Media Sosial
Anak 13 Tahun Mual Muntah Ternyata Ulah Kakak Kelas, Dokter Sempat Salah Diagnosa hingga Minta Infus
Seorang anak yang baru berusia 13 tahun sudah harus mengandung janin di perutnya, hal itu membuat syok orang tua yang baru mengetahui kisah di balikny
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Rasa mual dan muntah-muntah yang dialami ternyata menguak ulah kakak kelas di baliknya.
Bocah perempuan usia 13 tahun di pelosok luar Pulau Jawa membuat syok orang tua dan dokter yang menanganinya.
Sang dokter bahkan mengambil pelajaran berharga dari kasus bocah 13 tahun itu.
Bahwa pendidikan seks sangat penting bahkan untuk anak-anak.
Kisah yang diungkap dr Intan Rachmita tersebut menjadi atensi banyak orang sebab viral di media sosial.
Ia mengunggahnya di akun TikTok @dr.intanrachmita. Hingga hari ini, Senin (31/7/2023), video tersebut sudah ditonton 6 juta kali.
Saat itu, dokter Intan tengah magang di sebuah Puskesmas.
"Saat aku magang di Puskemas di luar pulau Jawa, dimana itu di daerah pedalaman," kata dokter Intan.
"Anak 13 tahun datang ke IGD Puskemas aku malam-malam," imbuhnya.

Bocah 13 tahun itu datang bersama kedua orang tuanya.
Keluhannya mual-mual dan gampang sekali muntah meski baru makan sedikit.
"Sekitar jam 8 malam bersama kedua orang tuanya, keluhannya adalah mual muntah dan lemas," ucap dokter Intan.
"Ibunya bilang anaknya sudah lima hari mual dan muntah terus, dan engga mau sekali makan dan minum," tambahnya.
Secara fisik, dokter Intan tidak mendapati ada penyakit tertentu.
Namun memang bocah malang tersebut lemas. Dokter Intan sampai meminta perawat untuk menyiapkan infus.
"Lalu kita lalukan pemeriksaan fisik, dan kelihatan normal-normal aja, tampak terlihat lemas," ucap dokter Intan.
"Kemudian aku minta perawat untuk pemesangan infus," imbuhnya.

Seperti tertipu, diagnosa awal dokter Intan adalah gangguan pencernaan.
Terlebih, orang tua bocah tersebut menambahkan adanya riwayat sakit maag pada anaknya.
"Aku suspectnya ini anak ada gangguan pencernaan," kata dokter Intan.
"Ibunya juga cerita kalau anaknya punya riwayat sakit maag,"
"Lalu aku kasih obat anti mual," tambahnya.
Telat Datang Bulan
Pendapat berbeda disampaikan si perawat. Ia memberi ide kepada dokter Intan untuk melakukan tes kehamilan kepada bocah itu.
Mendengar hal tersebut, dokter Intan mengaku sangat kaget. Ia khawatir menyakit perasaan orangtua bocah tersebut.
Anak 13 tahun tentu belum saatnya hamil karena masih sangat muda dan terlebih bocah itu belum menikah.
"Lalu perawat aku nyarankan untuk tes kehamilan," kata dokter Intan.
Pendekatan ke arah diagnosa hamil itu dilakukan dengan menanyakan si anak tentang menstruasi terlebih dahulu.
Diketahuilah, si anak memang sudah akil balig dan saat itu tengah terlambat datang bulan.
"Dari kelas 6 SD (pertama menstruasi)," ucap dokter Intan.
"Terus ditanya bulan ini udah dapat belum, belum katanya," imbuhnya.
Mengetahui anaknya telat menstruasi, ibunda bocah tersebut mulai terlihat syok.
"Saat itu ibunya udah mulai kaya mau histeris," kata dokter Intan.
Ayah anak tersebut kemudian mengajukan sebuah pertanyaan yang menohok.
Ia bertanya bocah tersebut habis berbuata apa.
Ulah Kakak Kelas
Siapa sangka, mendengar pertanyaan ayahnya, bocah tersebut menangis histeris.
Si bocah tidak menjawab dan terus memeluk ibunya.
Ditemani perawat, bocah tersebut akhirnya mau tes kehamilan.
Hasilnya mengejutkan, bocah itu ternyata positif hamil.
"Lalu bapaknya nanya, kamu habis ngapain?" ucap dokter Intan.
"Nangis lah dia histeris."
"Dan hasilnya positif," imbuh dokter Intan.
Setelah diselidiki bocah tersebut ternyata nekat melakukan hubungan suami istri dengan kakak kelasnya.
"Jadi ternyata dia melakukan itu dengan kakak kelasnya yang sudah lulus dari SMP," kata dokter Intan.
Dokter Intan kemudian menilai seluruh remaja di Indonesia, baik di kota maupun di pedalaman daerah, untuk mendapatkan pendidikan seks.
Hal itu demi mengantisipasi hamil di luar nikah terutama bagi anak-anak.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.