Pilpres 2024
Relawan Jokowi Ajukan 5 Kandidat Cawapres Prabowo, 3 di Antaranya Kader PDIP
Kumpulan relawan Jokowi mengajukan lima nama kandidat pendamping bakal capres Prabowo Subianto.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kumpulan relawan Jokowi mengajukan lima nama kandidat pendamping bakal capres Prabowo Subianto.
Tiga dari lima nama itu merupakan kader PDIP.
Pengusulan bakal cawapres itu Dikepalai Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RJBBP) bersama delapan relawan Jokowi lain.
Tiga kader PDIP yang dimaksud adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Budiman Sudjatmiko.
Dua nama lain adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Menteri BUMN Erick Thohir
"Demikian pula tokoh-tokoh menurut kami layak mendampingi Prabowo Subianto, seperti pak Erick Thohir, Ketum PKB, Gus Muhaimin Iskandar, Budiman Sudjatmiko, Wali Kota Solo Gibran Raka Buming dan Ganjar Pranowo,” kata Koordinator RJBBP Wignyo Prasetyo dalam keterangannya dikutip dari Tribunnews pada Minggu (6/8/2023).
Delapan organisasi loyalis Presiden Jokowi tersebut antara lain, MAPPAN Indonesia, Kornas-Jokowi, Relawan Jokowi Keren (RJK), Perempuan Jokowi Indonesia (RJI), Kornas-Jokowi Milenial, Gerakan Rakyat untuk Prabowo (GRP-08), Komite Relawan Penggerak Pancasila (KRPP), dan Relawan Jokowi adalah Kita.
Budiman Sudjatmiko menjadi nama baru yang muncul dan berbeda dari sederet nama yang kerap muncul di berbagai survei.
Sosok aktivis 1998 itu mencuat setelah mendatangi Prabowo beberapa waktu lalu dan menyampaikan pujian-pujian.
Relawan Jokowi pun sengaja menemui Budiman pada Jumat (4/8/2023).

Mereka ingin mengetahui isi pembicaraan Budiman dengan Prabowo, terutama soal gagasan persatuan yang disampaikan saat konferensi pers.
“Tentu kami sengaja ingin mendengarkan langsung apa yang menjadi alasan Budiman bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Terlebih menurut kami Budiman melahirkan gagasan terkait persatuan nasional yang tentunya perlu kita gali lebih dalam lagi,” kata dia.
"Saya kira gagasan Budiman dan Prabowo perlu kita perkuat, agar rakyat juga semakin paham arti pertemuan kedua tokoh nasional itu. Apalagi gagasan gagasan itu menurut saya sangat perlu di tengah suhu politik yang semakin meninggi,” pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.